Siedoo, Menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak sejak dini merupakan tindakan sangat tepat. Karena hal ini dimaksudkan, agar setelah anak dewasa kelak, mereka akan terbiasa dengan perbuatan dan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pada dasarnya anak sangat membutuhkan bimbingan dari orang lain, terutama orangtua untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut bisa dilakukan dengan permainan, lagu, rekreasi serta cara-cara lain yang menyenangkan bagi anak.
Selain itu, anak usia dini juga perlu untuk diberikan pendidikan di sekolah, agar penanaman nilai Pancasila tertanam lebih mendalam dalam jiwanya. Mendarahdaging dan menjadi karakter dirinya sebagai generasi di masa depan.
Mengajarkan nilai Pancasila sejak dini, menjadi sebuah keharusan, di saat berbagai informasi mulai marak bertebaran di dunia maya. Nilai Pancasila ini berfungsi sebagai benteng, agar kita atau anak atau keluarga kita, tidak mudah lupa dengan budaya negeri ini.
Memang boleh saja kita belajar paham atau ideologi dari luar, tapi sebatas untuk tahu saja, karena kita lahir dan besar di Indonesia. Karena Indonesia sudah mempunyai ideologi bangsa, yang terbukti mampu menyatukan seluruh elemen masyarakat, yaitu Pancasila.
Implementasikan dalam Kehidupan
Lima sila dalam Pancasila, mengajarkan kita untuk tetap bersyukur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, memanusiakan manusia, menjaga persatuan dan kesatuan. Serta mengajarkan untuk mengedepankan musyawarah untuk mendapatkan solusi, hingga mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mari kita tanamkan nilai Pancasila sejak dini, dengan didahului memberi teladan kepada anak-anak. Kita implementasikan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Agar negeri ini tidak keluar dari koridor budayanya sendiri.
Warga Indonesia harus mengamalkan sila-sila dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar bangsa dan negara Indonesia berdiri kokoh. Ajarkan kebudayaan dan agama yang benar sejak usia dini. Misalnya dengan bernyanyi dan bermain dengan permainan asli Indonesia yang semuanya mengusung nilai-nilai gotong-royong dan rasa kekeluargaan.
Tips Menanamkan Nilai Pancasila
Orangtua bertanggung jawab dalam memberikan edukasi mengenai Pancasila kepada anak-anaknya. Berikut dapat disimak beberapa tindakan yang dapat dilakukan orangtua dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.
- Sila Pertama
Di dalam sila pertama, orang tua perlu mengajarkan kerohanian, tidak hanya melalui teori semata, tetapi melalui praktek langsung dengan anaknya. Misalnya, dari semenjak lahir sang anak dikumandangkan adzan di samping telinganya, dengan tujuan agar anaknya mendengar nama tuhannya terlebih dahulu.
Saat anak sudah bisa membaca, tindakan yang dilakukan orangtua adalah mengajarkan tata cara membaca kitab suci dan beribadah yang baik dan benar. Setelah anak beranjak memasuki usia remaja, tugas orang tua yaitu memantau, membina, dan membimbing agar anak tidak bertindak melewati batas wajarnya.
- Sila Kedua
Pada sila kedua, orang tua diharapkan membiasakan anaknya tolong-menolong, menjunjung tinggi derajat persamaan tanpa membeda-bedakan hak dan kewajiban anak. Membiasakan saling menyayangi, mengutamakan tenggang rasa, semangat gotong royong, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan.
Dari sikap ini maka akan membentuk anak menjadi pribadi yang mempunyai sikap sosial yang tinggi dan anak tidak akan menjadi pribadi yang egois. Penuh toleransi, hidup selaras dan seimbang.
- Sila Ketiga
Pada sila Persatuan Indonesia, orang tua mempunyai peranan untuk menyatukan tiap perbedaan pendapat yang terjadi antara hubungan anak dan orangtua. Orang tua harus menempatkan kesatuan dan persatuan di atas segala kepentingan pribadinya sendiri.
Orang tua mencontohkan sikap toleransi antarumat demi persatuan dan kesatuan dengan cara menjaga pergaulan dan hubungan yang baik dengan para tetangganya walaupun beda suku, agama, ras, dan budaya.
- Sila Keempat
Pada sila keempat, orang tua mengajarkan untuk menjunjung tinggi sikap demokrasi. Orangtua mengajak anaknya bermusyawarah untuk mencapai mufakat dengan penuh rasa kekeluargaan.
Orantua tidak memaksakan kehendaknya kepada anak, apabila terjadi sesuatu yang berlawanan antara orang tua dan anak. Maka sikap orang tua mengedepankan diskusi dan bermusyawarah agar tercipta hubungan yang kondusif antara orang tua dengan anak.
- Sila Kelima
Selanjutnya di dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, orang tua harus berlaku adil terhadap anak-anaknya. Orangtua tidak boleh membeda-bedakan anaknya, anak harus diberikan perhatian sesuai dengan usia dan perkembangannya.
Demikian sekelumit tentang menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga, baru ditambah di sekolah,dan di masyarakat. Setelah terbiasa, kelak mereka mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
*Redaksi Siedoo