Siedoo, Pada dunia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tentu tidak lepas dari dunia anak-anak, yaitu dunia bermain. Dalam bermain kadang anak membutuhkan alat permainan yang bervariasi, dengan bahan yang bervariasi pula.
Namun jangan memberi permainan yang kurang mendidik apalagi membahayakan anak. Berilah mereka Alat Permainan Edukatif (APE) yang bisa disediakan guru atau orangtua, tanpa harus membeli yang mahal.
Guru PAUD atau orangtua dalam menyediakan alat permainan bagi anak harus mampu merangsang anak untuk bereksplorasi. Termasuk menyalurkan keingintahuan anak terhadap alat tersebut. Keingintahuan mereka kadang membuat alat tersebut mudah rusak, tidak masalah.
Rasa ingin tahu itulah yang membuat anak ‘merusak’, yang sebenarnya ingin tahu, mengapa alat itu bisa bergerak, bisa berbunyi, dan sebagainya. Untuk itu sediakan alat yang murah dengan cara membuat sendiri dari barang-barang atau bahan-bahan yang murah dan mudah didapat.
Salah satunya dengan memanfaatkan bahan alam lokal untuk pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE). Bahan-bahan alam mudah didapat dan tidak harus membeli, karena banyak tersedia di sekitar kita.
Tujuan Pemanfaatan Bahan Alam
Sangat beragam APE yang berasal dari bahan alam lokal, seperti kolase bentuk binatang dari daun kering, atau kolase bunga dari kulit bawang merah dan putih. Bisa juga mobil-mobilan dari kulit jeruk Bali, perahu dari batang gelagah, kolase dari pelepah pisang, congklak dari pelepah pisang.
Bisa juga pesawat dari kulit rebung dan pembuatan bingkai dari gelaga dan bambu. Guru atau orangtua bisa juga membuat APE memanfaatkan batu-batuan, kayu, ranting, biji-bijian, bunga, batng padi, dan lain-lain.
Dikutip dari madinah.co.id, tujuan pemanfaatan bahan alam sebagai media bermain yaitu:
- Memperluas/menambah alat bermain/ sebagai sumber belajar.
- Memotivasi guru/orangtua untuk lebih peka dalam memaksimalkan lingkungan sekitar sebagai media bermain.
- Murah, mudah dan tersedia di lingkungan sekitar.
APE berbahan alam ini juga memajukan kemampuan berbahasa, berpikir kritis-positif, mengenalkan lingkungan dan kemampuan diri. Juga mampu menumbuhkan motivasi serta meningkatkan perhatian belajar anak.
Dalam duniabelajaranak.id, dijelaskan APE mendorong anak berpikir kreatif dalam hal pemanfaatan alam sekitar untuk membuat produk yang menarik. Kreasi ini bermanfaat dalam melatih motorik halus anak dan mengembangkan imajinasi anak.
Contoh Pemanfaatan Bahan Alam
Berikut bahan-bahan alam yang dapat dimanfaatkan guru atau orangtua menjadi Alat Permainan Edukatif dilansir dari miftahusadina.blogspot.com:
- Batu-batuan
Batu-batuan dapat dimanfaatkan untuk permainan menghitung, bunyi-bunyian, dapat juga dibuat menjadi bentuk binatang dan lainnya. - Kayu
Kayu yang dipilih adalah kayu yang cukup keras dan kering, agar bubuk atau jamur kayu tersebut sehingga tidak mudah termakan oleh anak didik. - Daun-daun
Daun-daun dapat digunakan sebagai alat untuk melukis atau prakarya, seperti membuat topi, boneka dari daun, mencetak. Dapat juga dalam kegiatan matematika seperti mengukur daun, membedaka kasar halus, mengelompokkan macam-macam bentuk daun. - Biji-bijian
Biji-bijian dapat digunakan sebagai alat untuk menghitung, permainan congklak, atau hiasan. - Pelepah daun
Pelepah dapat digunakan sebagai baling-baling, alat musik atau kuda-kudaan, dapat juga untuk meronce. - Bambu
Bambu dapat digunakan sebagai alat musik, atau permainan menyusun bangunan.
Dengan memanfaatkan bahan alam sebagai alat permainan edukatif, tentu guru, orangtua dan anak akan terbiasa berkreasi. Sekaligus memanfaatkan bahan murah, mudah didapat, dan tentu ramah lingkungan, sebagai media pembelajaran anak. (*)
*Yayan Rusyanto
Pemerhati pendidikan tinggal di Cilacap, Jawa Tengah