Siedoo, Sesungguhnya kreativitas seorang anak itu tak berbatas, seperti imajinasinya. Justru orang dan lingkungan sekitar anaklah yang sebenarnya membatasi dan bahkan memutus kreativitas anak-anak. Sehingga terbawa hingga dewasa kekurangmampuan dalam berkreasi tersebut.
Orangtua harus peka dan mencari cara agar anak bisa terus berkembang kreativitasnya, kemudian membiasakan cara-cara tersebut meskipun itu sederhana. Karena ada beberapa kebiasaan sederhana yang mampu membantu anak mencapai perkembangan maksimal kreativitas mereka.
Berikut beberapa kebiasaan sederhana yang dapat dilakukan orangtua dalam menumbuhkan kreativitas anak. Biasakan melakukannya sejak anak masih usia dini, agar kita membantu mereka memaksimalkan daya kreativitasnya.
1. Memberi Apresiasi
Jalan pikiran anak jangan disamakan dengan jalan pikiran kita orangtua. Karena anak-anak belum mengerti konsep dan aturan kehidupan, jadi belum bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah.
Ketika anak membuat suatu tiruan dengan benda-benda di sekitarnya, misalnya membuat mobil-mobilan dari kardus susu atau boneka dari kain perca, berilah apresiasi. Begitu juga dengan beragam khayalan dan imajinasi menarik lainnya dari mereka, agar mereka terus mengeksplorasi banyak hal tanpa terbentur hal negatif.
2. Melanjutkan Cerita/Dongeng
Salah satu cara menarik untuk mengasah kreativitas anak adalah dengan membuat dongeng bersama. Bisa dimulai dengan melanjutkan cerita atau dongeng dari buku-buku atau yang pernah didengarnya.
Di tengah cerita, cobalah menutup buku dan mulai melanjutkan cerita atau membuat cerita baru bersama anak kita. Pancinglah dengan beberapa pertanyaan yang membuat mereka melanjutkan sendiri atau berkhayal dengan cerita baru.
Kebiasaan ini bisa diulang setiap menjelang tidur dan kita akan melihat kreativitas anak berkembang dari waktu ke waktu.
3. Tidak Mudah Melarang Anak
Kita sering melihat anak bermain keluar rumah dan bermain hingga kotor. Tahan keinginan untuk melarang mereka melakukan sesuatu, selama tidak membahayakan anak dan sekitarnya, biarkan mereka bereskplorasi.
Karena semakin sering dilarang, semakin terbatas daya kreatifnya. Jika terlalu banyak dilarang, jangan heran jika anak kita tidak banyak menjelajah, namun justru lebih senang main gadget atau diam saja.
4. Biarkan Anak Menyelesaikan Masalahnya
Saat anak minta bantuan, jangan langsung dituruti. Tapi dilihat dulu, sekiranya dia bisa menyelesaikan, berikan beberapa opsi dan petunjuk untuk menyelesaikan masalahnya.
Membiasakan anak menyelesaikan masalahnya sendiri, akan menjadikan dia lebih mandiri dan lebih banyak akal. Karena anak dituntut untuk menggunakan kreativitasnya agar masalah bisa terpecahkan.
5. Berilah Waktu Bermain yang Cukup
Masa anak-anak adalah masa bermain, di waktu mereka bermain itulah otaknya sedang berkembang dengan pesat. Saraf motorik dan sensorik mereka terangsang, sehingga imajinasi dan kreativitas terasah, serta beberapa rangsangan otak lainnya. Jadi jangan pernah membatasi waktu mereka bermain, cukup ingatkan jadwal makan dan istirahatnya.
6. Jangan Mudah Menyalahkan Anak
Bila saat bermain, anak berbuat salah, jangan mudah menyalahkan anak karena mereka juga sedang belajar. Setiap hari adalah lembaran baru untuk belajar dan mencari tahu beragam hal menarik di sekelilingnya. Cukup memberi tahu kesalahannya dengan tenang dan minta mereka untuk lebih berhati-hati.
Dengan sikap orangtua yang demikian, mereka akan merasa dihargai dan akan memiliki rasa tanggung jawab. Yang terpenting daya kreativitasnya akan terus berkembang dengan kebiasaan orangtua yang seperti ini.
Selain dari 6 cara sederhana di atas, kita harus ingat orangtua adalah tempat terbaik bagi anak untuk bercerita apa saja dan menunjukkan apa saja. Maka perlu selalu dihidupkan suasana keluarga yang penuh kasih sayang.
Itu akan membuat anak lebih percaya diri untuk menunjukkan hasil karyanya, seperti apapun hasilnya. Uraian dari berbagai sumber di atas adalah sebagian cara menumbuhkan kreativitas anak.
Tinggal bagaimana orangtua menjadikan kebiasaan sederhana tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan generasi yang kreatif di masa depan. Karena membangun generasi kreatif tetap dimulai dari lingkungan keluarga. (*)
*Yayan Rusyanto
Pemerhati pendidikan tinggal di Cilacap, Jawa Tengah