Siedoo, Sejak kecil Fifi Pianti bercita-cita menjadi dokter. Namun saat SMA, Fifi hampir pesimistis mampu menggapai cita-citanya itu, karena kondisi perekonomian keluarganya. Keluarga Fifi dirasa kurang mampu membiayai kuliahnya di perguruan tinggi.
Saat ditemui di sela-sela pelaksanaan registrasi administratif Universitas Padjadjaran (Unpad) di Grha Sanusi Hardjadinata, Fifi mengungkapkan hal itu.
“Dokter memang sudah cita-cita saya dari kecil, tapi karena memang karena keadaan ekonomi, jadi terhambat. Saya sadar, tanpa adanya bantuan, saya pasti tidak akan mampu untuk sekolah di situ,” ungkap Fifi.
Orang tua Fifi adalah seorang petani di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Sehari-harinya ayah Fifi, Samino, menjadi petani penyadap nira dari pohon kelapa milik tetangganya. Air nira yang ia peroleh kemudian diolah menjadi gula merah oleh ibu Fifi, Sodiah.
Hasil penjualan gula merah tersebut kemudian mereka bagi hasil bersama pemilik pohon. Diungkapkan Fifi, penghasilan orang tuanya tidak lebih dari Rp 400.000 per minggu.
“Kalau di kampung harga gula merah masih belum terlalu mahal, masih murah,” ungkap lulusan SMAN 1 Pangandaran ini dikutip unpad.ac.id.
Terbantu Bidikmisi
Mengetahui ada program Bidikmisi dari pemerintah, semangat Fifi pun bangkit kembali untuk mengejar cita-citanya. Fifi kemudian mendaftar di Fakultas Kedokteran Unpad melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kini, Fifi merasa sangat bersyukur dapat menjadi mahasiswa FK Unpad dan menjadi salah seorang penerima Bidikmisi. Dari Bidikmisi, Fifi optimis bisa merealisasikan cita-citanya. Bahkan yang dianggap tidak mungkin bisa, menjadi mungkin.
“Dokter merupakan salah satu profesi mulia, karena nantinya ia dapat membantu banyak orang. Setelah menjadi dokter, saya ingin mengabdi di daerah asal, Pangandaran, untuk banyak memberikan manfaat di sana,” ujar putri bungsu dari dua bersaudara ini.
Di sekolahnya dulu, Fifi merupakan siswa yang berprestasi. Sejak kelas X hingga XII, Fifi selalu meraih peringkat pertama. Selain itu, prestasi di berbagai kompetisi di luar sekolah pun pernah diraihnya. Seperti menjadi Pembicara Terbaik Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat Kabupaten pada tahun 2016 dan 2018.
Kemudian meraih Juara I Dongeng Sunda tingkat Kabupaten pada tahun 2016, Juara III Dongeng Sunda tingkat Kabupaten pada tahun 2018. Serta Juara III Lomba Debat Bahasa Indonesia Foksi PSDKU Unpad tahun 2018, dan masih banyak lagi.
Ke depannya, Fifi pun berharap dapat melakukan yang terbaik dalam studinya di FK Unpad nanti. Terlebih, dia merupakan penerima Bidikmisi dan sudah menjadi kewajibannya untuk bertanggungjawab atas bantuan yang diperoleh.
“Insha Allah saya akan belajar semaksimal mungkin. Saya mempunyai target untuk kuliah saya mulus, lancar, tidak ada gangguan. Intinya saya akan berjuang sebisa saya untuk merealisasikan mimpi saya yang sudah dibantu oleh program ini,” ujar Fifi. (*)