JAKARTA – Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di tahap II tidak hanya akan menjaring guru honorer. Tetapi juga nonkategori. Siapa pun bisa mendaftar asal memenuhi syarat.
Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan pada rekrutmen P3K tahap I hanya fokus guru honorer K2. “Tahap dua ada guru honorer K2 dan nonkategori khusus yang masa pengabdian di atas 15 tahun,” katanya dilansir dari jpnn.com.
Dia menjelaskan, masalah guru honorer sudah mulai ditangani sejak 2018 lewat jalur PNS. Tahun 2019 diselesaikan lewat jalur P3K untuk guru honorer K2 di atas 35 tahun.
Namun, Muhadjir menyesalkan, kuota 150 ribu yang disiapkan tidak terpenuhi. Penyebabnya, banyak pemda tidak membuka rekrutmen P3K dengan alasan nihil dana.
“Kemarin kuotanya 150 ribu guru honorer yang akan kami rekrut, sayang tidak semua daerah mengusulkan karena takut akan membebani APBD. Padahal sesuai kesepakatan dengan Kemenkeu untuk guru honorer yang diangkat menjadi P3K, gajinya diambilkan dari DAU,” terangnya.
Rekrutmen P3K tahap I, dilakukan Februari 2019 dan diprioritaskan bagi eks tenaga honorer K2 di tiga bidang. Yakni, tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, penyuluh pertanian.
Melansir dari liputan6.com, rencana masa pendaftaran P3K tahap II ini kemungkinan bakal dibuka pada kurun waktu antara Juni hingga Juli 2019.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menyatakan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah mengalokasikan 150 ribu posisi untuk dua kali tahap perekrutan P3K pada tahun ini.
Namun demikian, sambungnya, baru sekitar 50 ribu posisi yang terisi pada perekrutan ASN kontrak tahap pertama. Sehingga untuk fase kedua ini akan dibuka pendaftaran P3K sebanyak kurang lebih 100 ribu formasi.
“Sebetulnya Tahap I disediakan 75 ribu, dikasih alokasi 150 ribu (untuk dua tahap perekrutan). Cuman yang sekarang kan baru kepakai 50 ribu (formasi). Masih ada sisa kan. Kalau bisa saya tarik ke belakang kan jadi 100 ribu,” ujar Bima. (Siedoo)