Siedoo, Indonesia sebagai negara dengan 17.502 pulau memiliki garis pantai sepanjang 81.000 kilometer dengan luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8 juta kilometer persegi. Sektor perikanan dan kelautan memiliki prospek cerah, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan yang berbasis protein.
Hal itu mendorong mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB), Susi Susilawati mengajak masyarakat di seluruh belahan dunia untuk dapat mengoptimalkan hasil laut. Sebagai salah satu pangan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein.
Susi menyampaikan gagasan ini dalam International Exposure Visit on Youth Engagement to Meet SDGs di Chennai, Tamil Nadu, India. Konferensi internasional ini merupakan program dari Centre on Rural Development Asia and the Pasific (CIRDAP) yang bekerjasama dengan Rajiv Gandhi Nation Institute Youth Development.
Susi menjadi salah satu dari 20 pemuda-pemudi yang ingin berkontribusi pada perubahan dunia yang diundang pada konferensi ini. Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Afghanistan, Bangladesh dan Fiji.
“Masya Allah, I found new family. It was amazing! Saya merasa memiliki peluang besar sebagai stakeholder masa depan because I am youth. Di sana saya bercerita bagaimana potensi laut yang bisa dimanfaatkan dalam segala bidang, juga masalah yang dihadapi laut yaitu sampah plastik laut,” ungkap mahasiswi Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB ini di laman ipb.ac.id.
Menurut mahasiswi yang kini juga aktif di Departemen Kajian Srategis, Badan Eksekutif Mahasiswa FPIK ini, sumber daya di daratan Indonesia kini mulai menipis. Namun paradoks dengan jumlah manusia yang semakin meningkat.
“Indonesia 70 persennya laut dan penuh dengan potensi sumberdaya di dalamnya. Maka mengapa tidak untuk menoleh pada perairan laut agar dioptimalkan potensinya sebagai food future-nya Indonesia. Agar keep up the change. Hasil laut dapat didiversifikasi dan dikembangkan menjadi produk-produk lain dan dikemas dengan baik,” terang Susi dilansir kumparan.com.
Susi juga menyampaikan bahwa di balik semua potensi kelautan yang dimiliki, terdapat sebuah kecemasan bagi keberlangsungan laut, yaitu sampah. Banyaknya sampah menjadi point problem dari laut karena mengganggu ekosistem laut dan mengakibatkan laut tidak dapat dioptimalkan manfaatnya. (*)