Siedoo.com -
Nasional

Timses Dua Capres Bahas Politik Luar Negeri di UGM, Simak Misinya

YOGYAKARTA – Meutya Hafid perwakilan TKN Jokowi-Ma’ruf dan Hazairin Pohan perwakilan BPN Prabowo-Sandi dihadirkan dalam Talkshow Bedah Program Capres/Cawapres putaran ketiga di Auditorium Fakulras Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada (Fisipol UGM) Yogyakarta, belakangan ini.

Dalam talkshow mengusung tema besar politik luar negeri Indonesia mengupas kepemimpinan Indonesia dalam merespon isu-isu internasional serta penerapan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif dalam konteks politik internasional kontemporer.

“Tema yang dibahas hari ini sangat penting, karena ada banyak isu dalam politik luar negeri Indonesia di tengah fenomena global yang menarik untuk didiskusikan,” ucap Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto.

Dinyatakan, perubahan konstelasi politik internasional yang ditandai dengan menurunnya hegemoni Amerika Serikat dan meningkatnya peran Cina di Asia Tenggara menuntut pemerintah Indonesia untuk memiliki strategi politik luar negeri yang lebih responsif.

“Serta mengambil peran yang lebih besar sebagai pemimpin di tingkat global,” tandasnya.

Meutya yang mengawali pemaparan pada sesi pertama menyoroti salah satu poin dari visi misi pasangan Jokowi-Ma’ruf terkait perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga. Pasangan ini memiliki misi untuk melanjutkan haluan politik luar negeri yang bebas aktif.

Disamping itu juga melanjutkan transformasi sistem pertahanan yang modern dan TNI yang profesional, serta melanjutkan reformasi keamanan dan intelijen yang profesional dan terpercaya.

Meutya Hafid

Dalam 4 tahun pemerintahan Joko Widodo sebagai presiden, ujar mantan jurnalis ini, peran Indonesia di tingkat internasional mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Pemerintahan ini di bawah kepemimpinan Pak Jokowi telah mengembangkan politik luar negeri kita. Dalam periode ini Indonesia telah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, dan kita masih berupaya untuk menjadi anggota Dewan HAM,” terangnya.

Baca Juga :  Akmil Berlakukan Taruna Secara Obyektif dan Tidak Diskriminatif

Sementara itu, dalam pemaparannya, Hazairin menekankan bahwa pasangan Prabowo-Sandi memiliki misi untuk mewujudkan tujuan negara yang terkandung dalam alinea IV dari UUD 1945. Yaitu, untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia juga untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Hazairin Pohan

Ia juga menyebut bahwa sudah saatnya Indonesia mengajukan diri menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

“Negara-negara seperti India sudah mengajukan diri untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Tapi Indonesia belum pernah mengajukan diri,” tutur mantan Duta Besar Polandia ini.

Untuk membedah program kedua pasang Capres/Cawapres, dalam talkshow kali ini dihadirkan panelis yang terdiri dari 5 pakar UGM, yaitu Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, S.I.P., MA(IR), Dosen HI Siti Daulah Khoiriati, M.A., Dekan Fakultas Hukum Prof. Dr. Sigit Riyanto, S.H., LLM.

Hadir pula Dosen Fakultas Ilmu Budaya Achmad Munjib, Ph.D., serta Dosen Departemen Sosiologi yang juga merupakan Ketua Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM, Dr. Muhammad Najib, S.Sos., M.A.

Masing-masing panelis diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan serta tanggapan terkait paparan kedua narasumber. Selain sesi pertanyaan dari panelis, kesempatan untuk mengajukan pertanyaan juga diberikan kepada audiens yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?