MAGELANG – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) menggerakkan ekonomi warga dengan mengalihkan produksi cengkeh yang awalnya digunakan sebagai bahan campuran rokok menjadi bahan kumur (Mouthwash) herbal. Kegiatan ini diikuti sekitar 50 orang perwakilan dari warga Desa Giripurno, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dalam melaksanakan kegiatan ini dibagi menjadi beberapa rencana kegiatan. Diantaranya meliputi beberapa tahap sosialisasi, pelatihan, demonstrasi, dan tahap pendampingan mandiri.
“Sebelumnya kami telah meneliti khasiat dari cengkeh. Kemudian untuk sosialisasi kami telah memilih lokasi yang sesuai, perijinan dan penyiapan materi,” kata Retno Wahyu Wardani, Ketua Tim Peniliti.
Alasan pemilihan lokasi kegiatan di Desa Giripurno karena terdapat banyak lahan yang digunakan untuk perkebunan cengkeh. Setelah diadakan pelatihan untuk warga, tim mahasiswa juga akan bertanggung jawab untuk melakukan proses pendampingan kepada komunitas warga yang telah dibentuk. Hal ini agar dapat memproduksi Mouthwash herbal secara mandiri.
Retno berharap dengan adanya pelatihan warga dapat mengetahui manfaat lain dari cengkeh, selain untuk bahan baku rokok dan minyak cengkeh. Kegiatan ini juga akan mampu menggerakkan ekonomi warga sekitar agar lebih meningkat lagi dengan adanya tambahan pengetahuan tentang manfaat serta cara pengolahan bahan cengkeh yang baik untuk berbagai keperluan.
“Mayoritas masyarakat disini belum banyak mengetahui tentang manfaat serta khasiat dari cengkeh,” imbuh Retno.
Penerimaan warga desa tempat kegiatan berlangsung juga terbilang sangat baik dan minat belajar yang ditunjukkan oleh warga cukup tinggi. Sukisno, Kepala Desa Giripurno, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengatakan, warganya sangat antusias dengan kegiatan seperti ini dan mengikuti proses dari awal sampai akhir.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menambah peluang kerja dan menjadi produk yang dapat dikembangkan di desa kami,” kata Sukisno.