Siedoo.com -
Internasional

Tiga PTN di Indonesia Peringkat 500 Besar Dunia, PTS Didorong Menyusul

JAKARTA – Saat ini, Indonesia memiliki tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di peringkat 500 besar dunia. Ketiganya adalah  Universitas Indonesia (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Harapan besar dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) juga harus mampu menembus peringkat tersebut.

“Sudah tidak ada dikotomi antara PTN dan PTS. Setiap perguruan tinggi memiliki peran yang sama dalam membuka akses masyarakat ke pendidikan tinggi dan menyiapkan sumber daya manusia milenial yang kreatif, inovatif dan berdaya saing tinggi,” katanya dalam siaran pers.

Dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang diselenggarakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI Wilayah III) di Hotel Bidakara, Jakarta, baru-baru ini, Menristekdikti mengatakan, dalam kurun waktu 4 tahun ini, PTS di Indonesia mengalami peningkatan mutu yang pesat.

Saat ini telah ada 36 PTS di Indonesia yang memiliki akreditasi A. Menteri Nasir mengapresiasi LLDIKTI Wilayah III atas capaian 13 PTS di lingkungannya yang telah meraih akreditasi A.

LLDIKTI Wilayah III Jakarta merupakan LLDIKTI yang memiliki PTS dengan akreditasi A terbanyak dibandingkan LLDIKTI Wilayah lainnya. Selain LLDIKTI Wilayah III, LLDIKTI Wilayah IV V, VI, dan VII juga memiliki PTS dengan akreditasi A.

“Saya apresiasi capaian LLDIKTI Wilayah III karena dari 36 PTS di Indonesia yang meraih akreditasi A, 13 diantaranya ada di lingkungan LLDIKTI Wilayah III, saya ucapkan selamat. Saya berharap ini terus ditingkatkan sehingga perguruan tinggi yang terakreditasi A semakin banyak. Ini bisa menjadi contoh bagi LLDIKTI lain yang selama ini masih belum memiliki PTS yang terakreditasi A,” ucap Menristekdikti.

Selain itu, dihadapan 280 Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III Menristekdikti menyampaikan, perguruan tinggi sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang unggul harus mampu menyikapi tantangan Revolusi 4.0 ini dengan cepat dan tepat.

Baca Juga :  Paket Sekolah Kit, Suntikan Semangat untuk Pelajar Gaza

Karena itu, ia meminta jajaran Kemenristekdikti untuk terus melakukan pembinaan kepada perguruan tinggi yang akreditasinya sudah B untuk ditingkatkan menjadi A, dan mendampingi perguruan tinggi akreditasi C, juga harus ditingkatkan ke B melalui pembinaan.

Dinyatakan, menyediakan sumber daya manusia yang unggul adalah hal terpenting dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan mutu pendidikan tinggi juga harus terus ditingkatkan.

“Saya telah meminta kepada Dirjen Belmawa, jangan hanya peningkatan akreditasi B ke A saja yang harus di dampingi, namun peningkatan dari akreditasi dari C ke B juga harus mendapatkan perhatian khusus. Ini merupakan ‘concern’ kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah III Illah Sailah mengatakan, pihaknya siap mendukung kebijakan Kemenristekdikti untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III. Salah satunya melalui merger beberapa PTS demi peningkatan mutu pendidikan tinggi swasta di Indonesia.

Karena itu Illah mengajak pimpinan perguruan tinggi untuk melakukan pengisian Aplikasi Early Warning System (EWS) yang merupakan lumbung data Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III sebagai sumber data untuk berbagai kegiatan dan layanan Kopertis Wilayah III Jakarta. Salah satunya dalam rangka peningkatan fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan PTS.

“Melalui sistem EWS pihak LLDIKTI bisa melakukan pendataan terkait kebutuhan perguruan tinggi swasta untuk mencapai akreditasi unggul,” katanya.

Hal tersebut karena, dalam menetapkan akreditasi, dirinci ada tiga standar yang harus dipenuhi yakni dari sisi pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dalam kesempatan yang sama ia juga mendorong komitmen perguruan tinggi swasta untuk menjaga sistem manajemen mutu.

Selain berguna untuk meningkatkan akreditasi institusi, hal tersebut dinilainya merupakan faktor utama dalam menciptakan suasana akademik yang nyaman dan berkualitas.

Baca Juga :  Mahasiswa UMS Teliti Suku Khazakh Mongolia

Dalam acara tersebut turut hadir Dirjen Kelembagaan IPTEK DIKTI Patdono Suwignjo, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Staf Ahli Bidang Infrastruktur Hari Purwanto.

Di samping itu juga hadir Kepala Biro Sumber Daya Manusia Ari Hendarto, Sekretaris LLDIKTI Wilayah III Jakarta M. Samsuri, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di lingkungan LLDIKTI Wilayah III, serta tamu undangan lainnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?