Siedoo.com -
Nasional

Biar Hasil Riset Tak Sia-sia, Perlu Perhatikan Hal Ini

JAKARTA – Pengembangan produk-produk inovatif tetap perlu memperhatikan kebutuhan dan manfaatnya bagi publik atau masyarakat. Tanpa melihat itu, produk inovatif yang dihasilkan dari riset hanya akan berakhir sia-sia.

Hal tersebut ditandaskan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia, Jumain Appe.

“Jadi kita harus mengembangkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kalau tidak sesuai dengan kebutuhan, produk inovasi tersebut akan jadi sampah, sia-sia,” katanya dalam siaran persnya.

Ditambahkan, tingkat manfaat untuk masyarakat bisa menjadi acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah inovasi yang dikembangkan. Karena itu, agar produk inovasi bisa berhasil, proses pengembangannya harus melihat kebutuhan pasar. Sehingga kelak saat produk tersebut siap dikomersialkan bisa memberi dampak langsung ke masyarakat.

“Karena itu, kita dorong perguruan tinggi dan masyarakat melukukan pengembangan dan merubah kreativitas menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ungkapnya.

Ditambahkan, selain memberi manfaat, produk inovasi yang dikembangkan harus juga bernilai, baik dari aspek ekonomi, sosial maupun budaya. “Bermanfaat saja tidak cukup kalau produk itu tidak memiliki nilai,” tegasnya.

Disebutkan, ada tiga elemen utama yang harus diperhatikan dalam mengembangkan inovasi agar produknya bisa bersaing di pasar internasional. Yakni, mendorong kreativitas, menjalankan inovasi dan mengembangkan enterpreunership. Ketiga elemen tersebut harus disatukan agar produk inovasi asal Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Jumain Appe juga menegaskan, pemanfaatan dan pemasaran produk-produk inovasi teknologi juga mutlak membutuhkan keberpihakan dan penguatan regulasi dari pemerintah.

“Mesti ada aturan yang mendorong keberpihakan, yang dapat diwujudkan dengan penggunaan hasil inovasi dan teknologi anak bangsa di dalam negeri. Setelah produknya di-launching, maka langsung digunakan nasional,” ungkap Jumain Appe.

Baca Juga :  Dosen Akan Terima Insentif Buku Ajar

Soal keberpihakan dari pemerintah, Jumain mencontohkan Korea Selatan dan China, yang selama ini pemerintahnya sangat mendukung produk-produk inovatif dari anak bangsa mereka. Jika pun produk tersebut kualitasnya masih kurang bagus, produk itu tetap dipakai dulu dengan tetap melakukan proses penyempurnaan kualitasnya.

Dia mengingatkan, karena perkembangan teknologi yang sangat cepat, regulasi yang ada kadang kurang mendukung inovasi tersebut. Dia mencontohkan inovasi produk motor listrik Gesits, agar sukses di pasar, motor ini butuh dukungan regulasi yang kondusif. Misalnya, menyangkut ketentuan pengujian kelayakannya sebagai moda transportasi. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?