BOYOLALI – Para siswa SMK Negeri 1 Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah menerima ilmu baru tentang penyakit HIV Aids. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengundang narasumber dari BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Kabupaten Boyolali, yang menjelaskan tentang tata cara penyebaran penyakit membahayakan tersebut.
Apa yang disampaikan diantaranya tentang penularan HIV Aids ada beberapa cara, yakni darah, asi, dan cairan kelamin. Penularan yang paling banyak biasanya disebabkan karena sex bebas dan juga hubungan LGBT. Cara mencegah atau membentengi diri dari bahaya penyakit tersebut, lebih menjaga diri dari pergaulan bebas.
“Acara ini diselenggarakan untuk menciptakan sikap kehati-hatian seluruh siswa. Yaitu, untuk membentengi diri dari bahaya HIV, meskipun di Boyolali, khususnya di SMK Negeri 1 Wonosegoro masih belum separah itu, dalam pergaulannya. Namun apa salahnya kita ‘sedia payung sebelum hujan’,” jelas Ketua OSIS SMK Negeri 1 Wonosegoro M. Said.
Acara tersebut diselenggerakan oleh OSIS, berawal dari keresahan dan kekhawatiran. Yaitu dari efek negatif globalisasi yang berimbas pada pergaulan bebas, yang kini mulai marak di kalangan pemuda di Indonesia.
Tidak hanya sharing tentang penyakit HIV Aids, usai mengerjakan ujian akhir semester, para siswa juga mengisi kegiatan lain yang sangat positif. Mulai dari turnamen bola voli antar – instasi di Kecamatan Wonosegoro, futsal, dan fashion show putra – putri sekolah. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 4 hari.
Pembina Osis SMK Negeri Wonosegoro Suharsono menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan bukan hanya untuk mengisi class meeting saja. Tetapi, juga untuk membentuk karakter siswa dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang bahaya HIV Aids kepada semua siswa.
“Serta untuk sarana partisipasi siswa dalam menjaga kebugaran dan kesehatan dengan berbagai kejuaraan olahraga yang diadakan,” katanya. (Siedoo)