MAGELANG – Semua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta di area eks Karesidenan Kedu serempak menggelar Ujian Nasional (UN). Sebanyak 216 SMK dari daerah Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kebumen menggelar dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tidak ada satu pun SMK yang mengikuti ujian dengan UJian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
Pelaksanaan ujian SMK rencananya berlangsung sejak Senin (3/4/2017) sampai Kamis (6/4/2017). Pengawas ujian yang terlibat terdapat 1.793 orang, mereka mengawasi 472 ruang di 216 SMK se-eks Karesidenan Kedu. Untuk total peserta se-eks Karesidenan Kedu terdapat 33.129 siswa. Dari jumlah itu, satu siswa tidak bisa ikut ujian pada hari pertama dikarenakan sakit. Siswa yang sakit kemudian bisa mengikuti UN Susulan pada 18-19 April 2017.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Salam, Kabupaten Magelang Drs Sularta MPd mengatakan, siswanya yang mengikuti UNBK terdapat 62 siswa. Mereka dibagi menjadi dua sesi dan setiap sesi terdapat 31 siswa. Sekolah pun sudah mempersiapkan jauh-jauh hari pelaksanaan UNBK itu.
Tidak ada kendala berarti selama pelaksanaan ujian berlangsung. Ia juga memastikan tidak ada kebocoran soal selama pelaksanaan UNBK. Pelaksanaan UNBK berjalan lancar.
“Setiap siswa yang login mau mengerjakan ujian, nanti sudah ganti soal. Data base butir soal yang akan tampil setiap siswa itu berbeda-beda,” kata Sularta.
UN hari pertama yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris, dan hari keempat teori kejuruan. Khusus pelaksanaan UNBK tingkat SMK di Kota Magelang, total peserta sebanyak 2.867 siswa. Mereka berasal dari 20 SMK negeri dan swasta berbagai kecamatan.
Hari pertama UN berlangsung, tidak ada laporan permasalahan yang masuk. Siswa mengerjakan soal UNBK dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Pemerintah mengaku sudah menyiapkan beberapa langkah untuk pelaksanaan UNBK itu agar tetap lancar.
Sebelum hari H siswa mengikuti UNBK, pemerintah koordinasi terkait aliran listrik dengan PLN dan Telkom untuk jaringan internet. Sekolah pun juga sudah menyediakan genset untuk langkah antisipasi.
“Sebelum hari H, kami sudah menyurati PLN dan Telkom agar ujian bisa lancar. Meski demikian, sekolah-sekolah juga menyediakan genset untuk antisipasi kelistrikan di sekolah,” ujar Sekretaris Panitia UNBK Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah IV Jawa Tengah Bambang SP.