SEMARANG – Dalam diseminasi teknologi, program penerapan teknologi tepat guna kepada masyarakat oleh Kemenristekdikti, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Jawa Tengah menggandeng Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Kolaborasi ini menghasilkan Genset Tenaga Surya (GTS).
GTS ini memiliki kelebihan yaitu dapat menyimpan energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik, serta tidak memerlukan solar atau bensin. Di dalam GTS terdapat aki yang berfungsi sebagai penyimpan energi listrik hasil dari paparan sinar matahari.
Ketua Tim UPGRIS Dr. Achmad Buchori, M.Pd, menuturkan satu GTS mempunyai kapasitas 1200 Watt/Jam dan dapat menyimpan energi cahaya dari matahari serta mengubahnya menjadi energi listrik dengan tegangan 220 volt.
GTS menjadi salah satu alternatif mengatasi kebutuhan energi listrik masyarakat. Tiga unit GTS hasil kerjasama tersebut dihibahkan kepada masyarakat Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Hibah ini diharapkan mampu memacu warga masyarakat terkait kegiatan-kegiatan ekonomi produktif yang ada di Desa Wukirsari.
Dilansir upgris.ac.id, Robbi Prayudha, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Kemenristekdikti menyampaikan jika hasil-hasil penelitian dari perguruan tinggi atau lembaga litbang itu bisa langsung dimanfaatkan dan diterapkan kepada masyarakat. “Jangan sampai hasil penelitian berakhir di laporan saja, namun bisa diterapkan di masyarakat,” ujar Robbi.
Alasan dipilihnya lokasi hibah genset di Desa Wukirsari karena masyarakatnya terdampak erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Selain itu juga guna antisipasi jika terjadi pemadaman listrik.
Serah terima GTS dihadiri oleh warga Wukirsari disaksikan oleh perangkat desa, Ketua LPPM UPGRIS Robbi Prayudha, Listya Endang Artianti (UII), Achmad Buchori (Ketua TIM dari UPGRIS), Serta Sigit Ristanto (Anggota TIM dari UPGRIS). Selanjutnya GTS akan ditempatkan di tiga dusun yaitu Ngepringan, Gungan, dan Cakran. (Siedoo)