Siedoo.com -
Tokoh

Awalnya Pesimis, Indri Juara I LKTIN Esfra 2017

MAGELANG – Indri Kartika Putri, mahasiswa program studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang mampu mengharumkan nama Magelang. Ia menjadi juara dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Esfra 2017 di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Indri mengungguli peserta lomba dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di belahan Indonesia.

Lomba digelar dengan tema “Meningkatkan Stabilitas Nasional Untuk Memenangi Persaingan Global”, dengan salah satu subtema yaitu pada bidang kesehatan. Berbagai perguruan tinggi yang ikut diantaranya Universitas Lampung, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya dan lainnya.

Setelah melalui penjurian yang ketat, akhirnya memutuskan UM Magelang sebagai juara I. Disusul kemudian juara II peserta lomba dari UGM dan ITS sebagai juara III. Lomba ini berlangsung mulai 16-19 Maret 2017.

Karya tulis ilmiah yang digarap Indri dengan judul “Efektifitas Kombinasi Terapi Inovatif Plasma Medis dengan Madu Lokal & Multiholes Dressing guna Mempercepat Penyembuhan Luka pada Mencit”. Bisa mengikuti lomba itu berawal ketika ia bekerja di Laboratorium Plasma milik salah satu dosennya.

Laboratorium tempat ia bekerja ini merupakan Laboratorium Plasma pertama di indonesia. Saat itu lah, dia mulai bereksperimen sendiri terkait plasma. Pada saat itu pula, ia menemukan brosur tentang LKTIN Esfra 2017. Setelah melalui pertimbangan yang matang, akhirnya dia memutuskan untuk mencoba ikut.

“Dari sekitar 200 lebih perguruan tinggi negeri dan swasta yang mendafatar, kemudian masuk dalam 50 besar. Setalah 50 besar kemudian disaring lagi menjadi 7 besar,” ujar Indri.

Dengan hasil karyanya, peserta dari berbagai daerah Indonesia mulai tersingkir. Juri melirik karyanya dan dengan hasil maksimal mampu masuk babak final.

Baca Juga :  Turisme Generasi Millenial Jadi Topik Forum Mahasiswa Pariwisata

Kini, namanya mendadak tenar dan dikenal kalangan akademisi. Selain mendapatkan medali, ia juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 7.500.000.

“Awalnya ikhtiar dan tawakal dulu sama Allah SWT. Final kemarin dilihat dari presentasi, saya juga awal pesimis karena keren-keren banget produk peserta lain,” jelas Indri yang diwisuda pada 18 Maret 2017 ini.

Sebelum mengikuti lomba, gadis kelahiran Magelang 18 Juni 1992 ini juga sudah berkecimpung di dunia medis. Indri pernah menerbitkan dan membuat jurnal internasional tentang plasma bersama beberap dosen Fikes UM Magelang. Selain itu, dia juga menjadi tutor di salah satu lembaga kursus di Kota Magelang.

Bagi yang berminat memiliki artikel ilmiah mengenai plasma medis & perawatan luka dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UM Magelang, baru saja terpublikasi di jurnal Clinical Plasma Medicine (Elsevier Publisher). Bisa mendownload melalui alamat website di bawah pesan ini secara gratis sampai 29 April 2017.

https://authors.elsevier.com/a/1UhS67t8k4NXxX

Semoga bermanfaat.

Apa Tanggapan Anda ?