Siedoo.com -
Nasional

Penyusunan Buku Baru PAI Kelas I – XII Akan Diperketat

JAKARTA – Terkait buku keagamaan, kini bukan lagi menjadi tanggung jawab Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Piskurbuk), tetapi Kementerian Keagamaan (Kemenag). Direktorat Pendidikan Agama Islam yang ada di bawah Kemenag sudah mulai menyusun 12 buku Pendidikan Agama Islam (PAI). Mulai kelas I sampai dengan kelas XII.

Direktur PAI, Rohmat Mulyana Sapdi, menyatakan pihaknya memiliki peran strategis dalam pengelolaan buku teks PAI. Sebab, ada sekitar 74% siswa pada sekolah umum yang belajar tentang PAI.

“Untuk itu penyusunan buku ini harus maksimal,” katanya dilansir dari kemenag.go.id.

Ia mengimbau kepada Kepala Sub Direktorat PAI pada SMA/SMK untuk mengadakan pertemuan terbatas guna membahas pelaksanaan uji publik buku teks PAI ke depan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, meminta agar buku-buku yang sedang disusun tersebut diuji publik terlebih dahulu sebelum penggandaan buku yang massif. “Kita akan adakan pertemuan untuk membentuk tim penilai yang terdiri dari para ahli untuk menguji keshahihan buku PAI,” jelasnya.

Pihaknya menyarankan agar tim penyusun tidak terburu-buru dalam menyelesaikan buku teks PAI. Konten dan tampilan harus disusun sedemikian rupa sehingga hasilnya maksimal. Serta, hasilnya juga lebih baik dari buku sebelumnya.

Selain itu, menurut Guru Besar UIN Alauddin Makasar ini, buku PAI juga harus sarat nilai keagamaan yang dapat diinternalisasikan kepada anak didik. “Buku ini harus maksimal, bisa mentransformasi, bisa efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta karakter keberagamaan anak kita di sekolah,” ujarnya.

Ditandaskan, buku yang disusun juga harus dapat dipahami guru PAI. Sehingga, mereka mampu menerjemahkan bahan ajar dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

“Contoh sederhana misalnya tentang shalat, tidak hanya ritualitas yang diawali dengan takbir dan diakhiri salam. Namun, bagaimana guru dapat menjelaskan makna takbir, tahmid hingga salam dengan kehidupan sehari-hari siswa,” jelasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?