KLATEN – Fenomena penyimpangan perilaku anak dan remaja, bisa jadi merupakan salah satu dampak penggunaan gadget. Perlu beberapa kegiatan untuk menekan kecanduan gadget pada anak. Salah satunya dengan membumikan lagi dolanan anak, mainan dan permainan zaman dulu.
Seperti dilakukan oleh Caring Mom Community (CMC) Klaten, di Base Camp CMC Jalan Merapi 18, Gayamprit, Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah. Beragam dolanan anak ditampilkan dalam kegiatan tersebut. Seperti engklek, jamuran, cublak-cublak suweng, egrang, bakiak, bekelan, halma, monopoli, dan masih banyak lagi. Mereka tampak antusias belajar dolanan yang sudah jarang ditemui di zaman serba digital ini.
Keceriaan terlihat dari wajah para siswa dari 16 SD yang berada di wilayah Klaten Kota. Tampak beberapa anak takut mencoba egrang, namun beberapa nekat mencoba dan lambat laun bisa. Sementara, beberapa instruktur dengan sabar membimbing mereka memainkan dolanan
Arik (10) siswa SD Speak First mengungkapkan, dolanan tradisional menyenangkan sekali, bisa bermain ramai-ramai bersama teman. “Ternyata lebih asyik daripada main gadget atau gawai,” ungkanya.
Ada 80 anak SD ambil bagian dalam pementasan tersebut, yakni dari SD Speak First yang tampil pada awal acara, disusul SD Budi Luhur Jatinom, kemudian SDN Bareng Lor 2, SD Putra Bangsa, SD Muhammadiyah Tonggalan, dan SD Harapan Kita Klaten.
Menurut Founder CMC Klaten, Apriliani, mulai 2018 CMC mempunyai satu tema, yakni ‘Trend Penyimpangan Anak dan Remaja Terdampak Gadget’. Pada Januari-September 2018, mereka menginventarisasi masalah, mulai dari kesulitan konsentrasi, kesulitan belajar, penyimpangan seks, antisosial, hingga kriminal.
Timbulkan Obesitas
Dalam kegiatan itu, CMC menggandeng Polres Klaten, Lembaga Perlindungan Anak (LPA), hingga psikolog yang sering berinteraksi dengan ibu yang punya anak bermasalah. Mereka yakin menghadirkan dolanan anak adalah pilihan yang benar, namun selanjutnya tergantung pada orang tua anak.
Dilansir suaramerdeka.com, Apriliani mengatakan CMC telah menyiapkan dolanan berikut filosofinya. Salah satu dampak gawai yang lain adalah obesitas, karena saat bermain gawai mereka sama sekali tidak bergerak.
“Dengan dolanan, mereka akan bergerak aktif. Nanti semua anak pulang membawa dolanan, kami siapkan 250 dolanan anak. Tahun ini baru pementasan, rencananya tahun depan akan diadakan lomba dolanan anak,” ungkap Apriliani.
Puncak kegiatan CMC tahun 2018 akan digelar 12 Desember dengan menghadirkan Kak Seto. Tokoh pemerhati anak itu akan memberi jawaban atas penyimpangan akibat gadget. (Siedoo/NSK)