MAGELANG – Sebagai kesatria sejati yang lahir dari kawah Chandradimuka Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, akan senantiasa menjaga kehormatan almamater. Terus menggelora spirit pejuang dalam setiap pengabdian sampai akhir.
“Sebagai patriot bangsa senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moral, kepribadian dan tradisi sebagai prajurit Sapta Marga dalam sikap dan perbuatan. Dengan sekali-kali tidak mengkhianati jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional,” kata mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat membacakan ikrar para Wisudawan/ Wisudawati Purnawira Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat Tahun 2018 di Puncak Tidar Akademi Militer.
Turut hadir dalam acara tradisi Puncak Tidar tersebut, Gubernur Akmil Mayor Jederal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si. serta para Pejabat Distribusi Akmil. Kegiatan Tradisi Puncak Tidar merupakan rangkaian dari kegiatan Wisuda Purnawira Pati.
Selain itu, juga merupakan tradisi yang bertujuan untuk mengenang kembali para wisudawan/ wisudawati purnawirapati dahulu saat mengawali karier militer dari Lembah Tidar dan akan pamit mengakiri masa dinas aktif sebagai militer.
“Sebagai abdi negara akan tetap setia sampai akhir kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan menempatkan kepentingan Nasional di atas segala-galanya,” jelas Jenderal Gatot.
Sementara itu, kegiatan tradisi Puncak Tidar diawali dari pengecekan kesehatan oleh tim kesehan Akmil, melaksanakan senam pemanasan di Stadion Saptamarga Akademi Militer. Selanjutnya melaksanakan pendakian Gunung Tidar melalui rute jalan tangga dari Akademi Militer. Sesampainya di puncak Tidar, para wisudawan/ wisudawati dan beserta rombongan melaksanakan prosesi pembacaan ikrar. (Siedoo)