SEMARANG – Pelaksanaan tes SKD CPNS melalui sistem komputerisasi di wilayah Jawa Tengah (Jateng), tidak lepas dari perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ia ingin pelaksanaanya lancar, tidak sesuai yang dijadwalkan di hari pertama, Jumat (26/10/2018) lalu.
Untuk memastikan kelancarannya, setelah adanya kendala, Gubernur menugaskan panitia pelaksana agar mengirimkan laporan harian. “Pemprov tetap memantau terus menerus bahkan saya minta laporan harian,” katanya dilansir dari jatengprov.go.id.
Pelaksanaan tes SKD CPNS di wilayah Jateng ada lima titik. Yakni, di Gedung Wiworo Wiji Pinilih Kota Magelang, di Ungaran Kabupaten Semarang, di GOR Diponegoro Semarang, GOR Sragen, dan GOR Satria Purwokerto. Pelaksanaan tes SKD secara nasional akan berlangsung hingga 17 November mendatang.
Untuk pelaksanaan di Kabupaten Semarang, karena banyaknya aduan, ia bahkan sampai dua kali melakukan sidak. Namun dia mengaku tidak menemukan hal serupa di tempat lain.
“Setelah kemarin ada banyak perbaikan (hasilnya) bagus. Di Magelang saya tungguin sendiri bagus, bahkan saya dengar wah vendornya langsung kami ganti pak,” tandasnya.
Kepada panitia pelaksana, dia berharap untuk membantu meringankan beban mental peserta dengan memberikan pelayanan yang baik serta menyediakan konsumsi makanan ringan. Ia juga berpesan agar seluruh peserta tetap waspada, jangan sampai terlena tergoda dengan orang yang menjanjikan kelulusan ujian CPNS. Utamanya bagi yang tidak lolos, agar jangan sekali-kali main uang.
Dia mengatakan, bahkan dirinya tidak bisa berbuat apapun untuk kelulusan peserta tes CPNS ini. Hal tersebut juga sebagai sarana pembelajaran bersama agar masyarakat dan pemerintah selalu menerapkan keterbukaan.
“Jangan percaya sama calo. Bahwa semua pada titip, pasti. Wah yang titip saya banyak. Mereka gerilyanya nanti hasil akhirnya. Saya jawab simpel aja, lha gubernur tidak memutuskan, pusat yang memutuskan kementerian semua. Kita belajar transparanlah,” katanya.
DPR RI Beri Apresiasi
Di sisi lain, Komisi II DPR RI mengapresiasi langkah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) yang membuka 238.015 formasi CPNS tahun 2018. Pasalnya, rekrutmen terbesar sepanjang sejarah ini juga membuka formasi khusus bagi diaspora, putra/putri asli Papua dan Papua Barat, kaum disabilitas, cumlaude, bahkan eks honorer K2.
“Komisi II DPR mengapresiasi Kementerian PANRB dan BKN yang melaksanakan proses penerimaan CPNS 2018. Termasuk keikutsertaan tenaga honorer K2 sebesar 13.347 orang dalam CPNS 2018,” kata Ahmad Riza Patria dari Komisi II DPR RI dilansir dari menpan.go.id.
Tak hanya apresiasi terhadap Kementerian PANRB, Komisi II juga mengapresiasi kinerja Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena berhasil mengawasi netralitas para abdi negara.
“Komisi II DPR mememberi apresiasi kepada KASN yang telah melakukan pengawasan sistem merit dan mengawasi netralitas PNS dalam Pilkada serentak selama ini,” imbuh Riza.
Sebagaimana diketahui, di seluruh Indonesia dibuka lowongan CPNS 238.015 formasi, sebanyak 52 persen adalah tenaga pendidik, 122.454 formasi. Sementara 25 persen atau sebesar 60.315 formasi untuk tenaga medis. Sedangkan 55.246 formasi untuk tenaga teknis dan infrastruktur. (Siedoo)