MAGELANG – Sebanyak 31 siswa mengikuti uji kompetensi keahlian (UKK) yang diadakan program studi perbankan syariah SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dalam rangka mengukur kemampuan peserta didik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Uji kompetensi ini dilaksanakan pada 20 – 21 Februari 2017 yang terbagi menjadi beberapa tahapan. Agenda pada hari pertama, membuat laporan keuangan. Pada sesi pertama ini peserta diminta membuat laporan keuangan dalam bentuk manual.
Setelah pengerjaan laporan dalam bentuk manual, peserta ujian kemudian diminta untuk menuangkannya dalam bentuk laporan yang terkomputerisasi pada sesi yang kedua. Selanjutnya, pada hari terkahir peserta diminta untuk melakukan analisis dan presentasi laporan yang telah dibuat.
Dalam melaksanakan uji kompetensi ini, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan berkerjasama dengan lembaga keuangan BMT LE Syariah Universitas Muhammadiyah Magelang. Perwakilan dari BMT bertindak sebagai pakar dan penguji eksternal.
SMK Muhammadiyah 2 Muntilan merupakan salah satu sekolah yang memliki jurusan perbankan syariah di Kabupaten Magelang. Jurusan ini memiliki peminat yang terus bertambah setiap tahunnya, sesuai dengan pertumbuhan layanan dan penyerapan tenaga kerja perbankan syariah di Kabupaten Magelang.
Tantangan yang dirasa cukup berat bagi siswa terkait pelaksanaan uji kompetensi ini berkisar dimasalah pengerjaan soal secara manual. Pada pengerjaan manual, peserta dituntut memiliki ketelitian dan konsentrasi yang sangat tinggi.
“Bila salah satu angka saja berbeda, sudah merubah jumlah nominal semua data, ditambah dengan penulisan data yang cukup banyak,” kata Alfiatun Fitriani, siswi kelas XII program studi perbankan syariah yang juga salah satu peserta ujian.
Dalam masa persiapan ujian kompetensi di sekolah, para siswa peserta didik digembleng dengan menekankan poin penting dalam uji keahlian ini. Penjelasan secara detail dan terperinci serta latihan terus menerus dilakukan selama proses belajar mengajar.
“Alhamdulillah sudah sangat paham dengan materi ujiannya,” kata Alfiatun.
Hal yang sama juga dirasakan para guru pengampu pada program studi ini. Mereka mengungkapkan, pada ujian ini syarat utama selain kemampuan adalah ketelitian dan konsentrasi tinggi para siswa.
Sementara, Tiara Syaffania Devi S Pd, guru produktif dan penguji internal mengatakan, “Kecepatan pengerjaan setiap peserta UKK berbeda – beda. Tapi hasilnya tetap bergantung pada ketelitiannya,” katanya.
Menurut Tiara, melihat perkembangan sekolah dari tahun ke tahun hasilnya cukup positif. Ia pun berharap pada tahun ini akan semakin banyak peserta didiknya yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan bekerja dibidang yang linier dengan jurusannya.