TEMANGGUNG – Peristiwa bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah menarik perhatian masyarakat. Mereka berbondong – bondong untuk membantu agar bisa mengurangi penderitaan pada korban bencana. Diantaranya yang ikut membantu adalah mahasiswa di Temanggung, Jawa Tengah.
Para mahasiswa menggalang dana di beberapa lokasi, seperti di jalan, Lampu Merah, kampus dan lain sebagainya. Presiden BEM STAINU Temanggung Ahmad Yasin mengatakan, penggalangan dana tidak hanya di Jalan Suwandi-Suwardi, namun juga di kelas-kelas dan di kompleks Festival Kopi Temanggung 4 di Gedung Pemuda Temanggung.
“Kita juga menggerakkan massa agar terjun juga di pagelaran Festival Kopi Temanggung 4 di Gedung Pemuda Temanggung dan juga memasuki kelas-kelas kampus dan juga dosen,” kata Yasin.
Jumlah sementara dari penggalangan di Lampu Merah mencapai Rp 4,5 juta. Itu belum ditambah bantuan dari titik Festival Kopi dan yang dari kampus. Sesuai rencana, mereka akan menyalurkan dana itu melalui rekening PB PMII untuk disalurkan secepatnya kepada korban gempa di Palu dan Donggala.
Tidak hanya mahasiswa yang tergabung di BEM, mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Temanggung juga mengajak aksi solidaritas penggalangan dana yang juga diikuti oleh HMJ dan UKM di lingkungan STAINU Temanggung. Mereka melakukan penggalan dana, salah satunya di pinggir jalan. Fuad Latif Korlap Aksi Sosial ini menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai aksi solidaritas kemanusiaan.
“Saudara-saudara kita yang tertimpa bencana di Palu dan sekitarnya membutuhkan bantuan kita. Semoga mereka tetap diberi kesabaran dan ketabahan dan aksi ini juga bertujuan untuk sedikit meringankan beban saudara-saudara kita di sana,” jelasnya.
Sedangkan Wiwin, perwakilan korlap perempuan, juga menambahkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk implementasi dalam menjalankan dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
“Penggalangan dana ini kita laksanakan dari pukul 14.00 hingga 17.00 di empat titik bangjo terminal dekat Kampus STAINU temanggung,” kata dia. (Siedoo)
