RIAU – Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti) menaruh perhatiannya pada dunia pertanian dengan penelitiannya. Menristekdikti Mohamad Nasir menghimbau kepada Universitas Riau (Unri) bersama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk membantu petani. Khususnya di Kabupaten Kampar agar bisa menghasilkan padi jenis “Batang Piaman” yang lebih bagus dan lebih banyak produksinya.
“Para peneliti di bawah Kemenristekdikti harus bisa mensejahterakan rakyat, terutama untuk para petani,” tegas Nasir dalam siaran persnya.
Menteri Nasir menambahkan hasil-hasil penelitian dari para peneliti baik di perguruan tinggi maupun lembaga litbang harus bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Kita akan memperkenalkan inovasi- inovasi yang ada di pusat kepada daerah untuk meningkatkan produksi yang ada di masyarakat” jelasnya.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Jumain Appe menyampaikan, jenis benih padi yang ditanam pada acara tersebut yaitu benih padi sidenuk. Sementara untuk jenis padi yang dipanen adalah varietas lokal tiyang piaman yang telah ditanam masyarakat lokal. Perbedaan keduanya yaitu benih padi sidenuk adalah jenis beras yang pulen. Sementara varietas lokal tiyang piaman jenis beras yang pera.
“Pada tanggal 15 Mei 2018 juga telah dilaksanakan kegiatan menanam benih sidenuk. Kondisi saat ini benih tersebut baru berumur 85 Hari Setelah Tanam (HST). Masa tanam padi sidenuk adalah 103 HST, benih tersebut tumbuh dengan cukup baik dan baru dapat dipanen sekitar tanggal 27 Agustus 2018,” ujar Jumain.
Sementara itu Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng menyebutkan bahwa padi di Kabupaten Kampar mayoritas merupakan kesukaan masyarakatnya. Yaitu, padi jenis varietas lokal tiyang piaman.
Ia pun mengharapkan kedatangan Menristekdikti diharapkan membantu masyarakat khusunya para petani di Kabupaten Kampar untuk meningkatkan produktivitas padi tiyang piaman. (Siedoo)