Siedoo.com - Suasana Focus Group Discussion di UPGRIS Semarang. FotoNet
Daerah

Asosiasi Profesi Dilibatkan Dalam Program RPL

SiedooUniversitas PGRI Semarang (UPGRIS) melibatkan sedikitnya 38 asosiasi profesi dan praktisi untuk proses Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di kampus tersebut.

Dalam program ini, universitas memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan latar belakang disiplin ilmu apa pun untuk melanjutkan ke jenjang lebih lanjut, dengan pertimbangan latar belakang keahlian.

Hal itu diungkapkan Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum usai membuka Focus Group Discussion (FGD) UPGRIS dan Asosiasi Profesi tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di ruang seminar gedung pusat UPGRIS, Jalan Sidodadi, Semarang. Diskusi tersebut diikuti perwakilan pengurus asosiasi profesi yang ada di Jateng.

”Misalnya saja ada calon mahasiswa lulusan Diploma 3 ingin melanjutkan S1 Pendidikan Bahasa Jawa, jadi tidak harus dari D3 Bahasa Jawa. Tetapi ada beberapa SKS yang dikonversikan,” ungkap Muhdi.

Muhdi menjelaskan terkait pelibatan asosiasi profesi ini, nantinya mereka yang akan memberikan semacam penilaian tentang kompetensi yang sudah dimiliki oleh praktisi tersebut untuk  melanjutkan jenjang pendidikan. Asosiasi kemudian memberikan rekomendasi sejauh mana kompetensi yang sudah dimiliki.

Ke depan UPGRIS tinggal menerima dan memberikan pembelajaran sisa SKS yang mesti diselesaikan, khususnya di jenjang S1. Misalnya saja, jika mahasiswa yang lulusan SLTA yang belum memiliki keterampilan sebagai praktisi, harus menempuh 8 semester. Maka bisa saja para praktisi ini kurang dari itu.

Selanjutnya Muhdi mengemukakan, RPL ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada kalangan profesional untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kesempatan ini diberikan karena latar belakang pendidikan seorang profesional tidak sesuai atau tidak cukup. Namun, dia cukup pengalaman dan memiliki kompetensi di bidangnya.

”Dengan demikian, selain secara kemampuan lapangan sudah cukup mumpuni, ditambah dengan ijazah untuk mendukungnya,” papar Muhdi.

Baca Juga :  Lokasi Tes CPNS 5 Daerah di Jawa Tengah, Dijadikan Satu

Secara umum, kata Muhdi, pelaksanaan RPL ini merupakan cara yang efektif dan efisien dalam memanfaatkan ahli maupun profesional yang sudah ada di dunia usaha dan dunia industri. Melalui hal ini, dimungkinkan secara cepat dilakukan pelacakan kompetensi karyawan di dunia industri, dan memungkinkan untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan di dunia pendidikan dan dunia industri.

Sumber:UPGRIS/(NSK)

Apa Tanggapan Anda ?