JATINANGOR – Para wisudawan mendapat pesan agar senantiasa menjaga nama baik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat. Wisuda bukan hanya penambahan gelar di depan atau belakang nama. Namun merupakan legitimasi akademik yang dapat menambah kekuatan baru bagi para lulusan untuk dapat berkontribusi lebih baik, kuat, dan besar di masyarakat.
“Jadilah insan cerdik cendekia yang senantiasa membawa manfaat dan kemaslahatan di mana pun nanti Saudara akan berkarya. Sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing,” kata Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad.
Ia menyampaikan itu berkaitan dengan pelantikan 2.266 lulusan pada Wisuda Lulusan Gelombang IV Tahun Akademik 2017/2018. Pelaksanaan wisuda digelar dalam lima sesi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, hingga Kamis (2/8/2018).
Rektor mengungkapkan, proses pendidikan yang ada di Unpad tidaklah hanya bertujuan untuk menghasilkan individu dengan gelar. Namun, pada hakikatnya menciptakan dan menghasilkan future leaders yang berperan sebagai insan abdi masyarakat pembina nusa bangsa yang mampu berkarya di berbagai sektor, memiliki keunggulan, dan bisa membawa dampak positif serta kemaslahatan untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.
Rektor pun mengutip pernyataan Otto Scharmer dan Katrin Kaufer (2013) mengenai Theory U dalam bukunya yang berjudul Leading from The Emerging Future. Disebutkan bahwa, karakter pemimpin masa depan seseorang yang mampu memiliki impact dan mengubah perspektif dari ego-system (sistem ke-aku-an) menuju eco-system (sistem ke-kita-an).
“Pemimpin, seharusnya tidak hanya berupaya untuk mencapai tujuan dari kelompok atau organisasinya. Namun juga harus mengarahkan pada tercapainya kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia,” tegasnya.
Secara spesifik, terdapat 7 kapasitas kepemimpinan utama yang diperlukan di masa yang akan datang. Yaitu listening, observing, sensing, presencing, crystallizing, prototyping, dan performing.
Berdasarkan pada Theory U di atas, tantangan bagi Unpad adalah menjadi perguruan tinggi yang memfasilitasi dan memiliki ekosistem transformatif yang memungkinkan sivitas akademika Unpad memiliki 7 kapasitas utama pemimpin masa depan tersebut.
“Sehingga penekanannya bukan kepada leader tetapi pada leadership,” ujar rektor.
Selain itu, ia juga menyampaikan papatah kolot baheula “Geus loba pangarti nu kapimilik, pangbisa nu geus kapibanda, elmu nu geus katimu, kari diamalkeun”.
“Artinya ilmu, keterampilan, dan kemampuan telah Saudara miliki, sekarang saatnya untuk mengamalkannya di dunia nyata,” ungkap rektor.
Secara khusus, rektor juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang lulus dengan predikat terbaik untuk masing-masing jenjang. Wisudawan terbaik Program Doktor diraih Muhammad Alishahdani Ibrahim dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik, wisudawan terbaik Program Magister diraih oleh Umi Baroroh dari Program Studi Bioteknologi, wisudawan terbaik Program Spesialis diraih oleh Ulfa Yasmin dari Program Studi Kesehatan Gigi Anak.
Wisudawan terbaik Program Profesi diraih oleh Elizabeth dari Program Studi Dokter Gigi, wisudawan terbaik dari Program Sarjana diraih oleh Nadya Puspita Dewi dari Program Studi Keperawatan, dan wisudawan terbaik dari Program Diploma diraih oleh Louis Freedyana Anggryani dari Program Studi Hubungan Masyarakat.
Sementara itu, wisudawan tertua pada wisuda kali ini adalah Hermanto Dwiatmoko dari Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi dalam usia 62 tahun, dan wisudawan termuda dari Program Sarjana adalah Nimas Tika Inas Tarina dari Program Studi Farmasii dalam usia 20 tahun 1 bulan 20 hari.