SURABAYA – Kasubbag Kearsipan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur Agus Santoso SSos MMed Kom, terpilih menjadi arsiparis terbaik se-Indonesia. Atas prestasi tersebut, ITS dinilai mampu menjadi rujukan bagi arsiparis di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain di seluruh Indonesia. Penobatan prestasi ini berlangsung pada Maret 2018.
“Subbagian Kearsipan adalah salah satu unsur penunjang yang memiliki tanggung jawab dalam mengelola informasi, baik dalam bentuk surat maupun arsip,” jelas Agus.
Ia mengatakan, ITS memang berkomitmen untuk memberi yang terbaik kepada sivitas akademika, termasuk dalam hal administrasi. Atas komitmen inilah, prestasi arsiparis terbaik tersebut dapat diraih oleh ITS.
“Arsiparis merupakan ujung tombak dalam pengelolaan arsip. Sehingga, perlu dibekali atau ditingkatkan kualitasnya agar penyelenggaraan kearsipan di instansinya berjalan dengan lancar,” ujar Agus.
Setelah dinilai cukup mumpuni dalam mengelola kearsipan, ITS Surabaya pun mendapat kunjungan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Kearsipan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Peserta yang merupakan pejabat fungsional arsiparis dari 42 PTN se-Indonesia ini melihat secara langsung ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kearsipan ITS.
Agus mengatakan, Kemenristekdikti berharap, dengan kunjungan ini ITS dapat memberi tambahan pengetahuan tentang kearsipan kepada para peserta bimtek kali ini. Setelah disambut Wakil Rektor III ITS bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi dan Sistem Informasi Prof Ir Arif Junaidy MSc PhD, di Ruang Sidang Rektorat ITS, peserta Bimtek langsung menuju ke UPT Kearsipan. Di sana, peserta Bimtek diajak berkeliling untuk melihat secara langsung pengolahan administrasi, data, dan arsip yang ada di ITS.
Dalam kunjungan tersebut, dihadirkan pula dua pemateri Bimtek dari Kemenristekdikti untuk memberikan pembekalan. Keduanya adalah Mulyono SH MM selaku Kasubdit Karier dan Kompetensi SDM Direktorat Sumberdaya Iptek dan Dikti, dan Dra Sulistyowati MM selaku Kepala Sub Direktorat Pusat III Arsip Nasional RI.
Ia mengatakan, Bimtek memang penting untuk diadakan guna menjadikan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik, terutama di bidang kearsipan. Agus pun berharap, dengan adanya kunjungan secara langsung, pihak kearsipan PTN yang lain dapat belajar lebih banyak. Utamanya, dari UPT Kearsipan yang ada di ITS
“Memang, peserta Bimtek telah mendapat materi mengenai kearsipan, akan lebih lengkap ilmunya jika dapat praktik langsung tentang dunia kearsipan,” sambungnya.
Bimtek kearsipan merupakan program dari Direktorat Karir dan Kompetensi SDM Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti sebagai instansi yang memiliki arsiparis dan bertanggungjawab dalam meningkatkan kompetensi arsiparis. Bimtek Arsiparis ini baru dilaksanakan kali pertama.
“Jadi kami bersyukur menjadi perguruan tinggi yang terpilih untuk dikunjungi,” tandasnya.