MAGELANG – Berdasarkan tabulasi data Indonesia Corruption Watch (ICW) selama tahun 2016-2017, terdapat 110 kasus korupsi dana desa. Kasus tersebut mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 30 Miliar.
“Dari Kasus korupsi tersebut terdapat 139 aktor. Dimana 107 diantaranya merupakan kepala desa,” ujar Eka Ferranika Islamiyah, mahasiswa Prodi S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah, Selasa (10/7/2018).
Menyikapi kondisi kasus korupsi tersebut, Eka bersama dua rekannya, Elfa Fitrika Dewi Handayani, dan Ainun Farida mengadakan penelitian mengenai Determinan Fraud (kecurangan) di Desa Se-Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Diharapkan, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi keilmuan dan kelembagaan. Penelitian sosial humaniora tersebut merupakan salah satu dari 41 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UM Magelang yang berhasil lolos dalam pendanaan Dikti tahun 2018.
Eka yang juga ketua tim penelitian mengatakan, penelitian tersebut bertujuan menguji secara empiris efektivitas pengendalian internal, asimetri informasi, komitmen organisasi, penegakan hukum, dan ketaatan aturan akuntansi terhadap fraud. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah agar dana desa dapat dialokasikan secara efektif di desa-desa.
Penelitian yang dibimbing langsung Nur Laila Yuliani S.E.,M.Sc.,Ak ini berfokus pada efektivitas pengendalian internal, ketidaksesuaian informasi, komitmen organisasi, penegakan hukum, dan ketaatan aturan akuntansi terhadap kecurangan. Kasus fraud tersebut dengan sampel perangkat desa mengakibatkan kerugian negara hingga miliaran rupiah. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat desa se Kecamatan Mertoyudan.
“Pemilihan sampel ini dikarenakan perangkat desa lebih mengetahui mengenai dana desa,” jelas Eka.
Selain itu, penelitian juga diharapkan berguna bagi instansi yang memiliki permasalahan dengan efektivitas pengendalian internal dan ketaatan aturan akuntansi yang dipengaruhi oleh fraud.
“Penelitian diharapkan dapat dipublikasikan dalam artikel ilmiah serta Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ber-ISSN,” tandas Eka.