SURABAYA – Lima Tim Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan bersaing dalam Kompetisi Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 11 – 14 Juli 2018. Tim tersebut yakni tim KRAI (Kontes Robot ABU Indonesia), KRPAI (Kontes Robot Pemadam Api Indonesia), KRSTI (Kontes Robot Seni Tari Indonesia), KRSBI (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia) Humanoid dan KRSBI Beroda. Mereka akan membawa 12 robot rancangan mahasiswa ITS.
Berbekal pengalaman dari KRI Regional IV di Malang, Mei lalu, Koordinator Pembimbing Tim Robotika ITS, Rudy Dikairono ST MT, yakin tim tersebut dapat menampilkan yang terbaik.
“Kami sudah mengevaluasi kekurangan-kekurangan kami pada KRI Regional IV dengan meningkatkan kemampuan robot-robot yang nantinya akan dilombakan,” ujarnya.
Rudy, panggilan akrabnya, menjelaskan, berdasarkan catatan kompetisi KRI Regional IV, lima tim tersebut mengalami peningkatan signifikan. Terutama, dari segi kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan tugasnya.
“Tim KRAI yang telah menjadi juara satu pada KRI Regional IV sekaligus sebagai tim unggulan kami, telah berhasil kami tingkatkan kecepatannya dari 36 detik menjadi 26 detik,” terang dosen Teknik Elektro ini.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Rudy berharap timnya dapat lebih tenang dalam menghadapi lawan jika nanti ada perubahan-perubahan peraturan yang mendadak. Sebagai antisipasinya, semua anggota tim sudah dibekali mental agar dapat menyesuaikan situasi dan kondisi pada nantinya.
Mereka juga telah mendapat pengarahan dan pembekalan dari Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD di Gedung Pusat Robotika ITS, Jumat (6/7). Hal ini dilakukan agar mereka memiliki mental dan semangat lebih serta membawa nama baik almamater di kancah nasional.
Diakui Rudy, ketiga tim yang belum berhasil menjadi juara pertama dalam KRI Regional IV, di antaranya KRSBI Humanoid, KRPAI, dan KRSTI. Ketiganya mendapat evaluasi yang lebih dari para pembimbing.
“Performa dari ketiganya juga sudah ditingkatkan menjadi lebih baik,” tegasnya.
Kini KRSBI Humanoid (berkaki) dan KRPAI telah diperbarui dari segi programnya. Robot KRSBI berkaki ditingkatkan programnya menjadi lebih akurat dalam mendeteksi posisi bola. Sedangkan KRPAI ditambah beberapa program agar jarak deteksi sensor menjadi lebih luas.
“Pada KRPAI Regional IV lalu, robot mengalami kendala pada bagian pendeteksi yang memiliki titik buta. Karena itu kami luaskan lagi jarak deteksinya,” papar dosen yang juga pembimbing Tim Roboboat Barunastra ITS tersebut.