Siedoo, RAMADHAN dan Piala Dunia merupakan suatu kompetisi yang sama-sama untuk menjadi juara. Kompetisi tersebut berlangsung dengan waktu yang sama selama 1 bulan. Dalam 1 bulan tersebut, setiap peserta akan berusaha semaksimal mungkin berlomba-lomba agar menjadi juara.
Kompetisi Ramadhan dan piala dunia menjanjikan hadiah yang sangat luar biasa. Walaupun sama-sama sebuah kompetisi untuk menjadi juara, tetapi kompetisi tersebut mempunyai perbedaan aturan.
Kompetisi Ramadhan
Sudah satu bulan umat Islam menjalani ibadah puasa Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dengan pahala yang berlipat ganda. Setiap peserta dikompetisi ini dapat menjadi juara dengan berlomba-lomba mengumpulkan banyak pahala.
Dalam bulan Ramadhan ada satu malam yaitu malam lailatul qodar, dimana diyakini setara 1.000 bulan/83,3 tahun. Bagi siapa saja yang dapat beribadah semaksimal mungkin pada malam itu, dapat dikatakan sebagai juara.
Kompetisi Piala Dunia
Kompetisi piala dunia dilaksanakan tiap 4 tahun dan berlangsung dalam 1 bulan. Kompetisi ini dikuti 32 negara yang lolos. Negara yang lolos ini merupakan pemenang dari kualifikasi yang diikuti semua negara di dunia yang berlangsung selama 4 tahun.
Negara yang berkompetisi di kompetisi piala dunia berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai final di akhir bulan untuk menjadi juara dunia. Pemain yang dipilih untuk mewakili suatu negara merupakan pemain pilihan yang dari kecil sudah pantang menyerah belajar dan berkompetisi untuk menjadi pemenang.
Hikmah dari Kompetisi
Kompetisi sangat perlu untuk melihat kemampuan kita sudah sampai level berapa. Dalam pendidikan juga terdapat level dari sekolah dasar, menengah, atas, dan perguruan tinggi. Untuk mejadi pemenang di tiap level itu maka perlu memperbaiki kebiasaan. Dari dua kompetisi tersebut dapat kita ambil hikmah antara lain:
1. Perlunya Proses (No Instan).
Setiap pemain yang terpilih mewakili suatu negara tidaklah instan, semua perlu proses. Kebiasaan baik yang dilakukan perlu dilatih. Butuh waktu untuk melatih agar menjadi terbiasa.
Mulailah belajar secara kontinu. Kemampuan otak untuk berfikir terbatas, jadi perlu belajar setahap demi setahap. Jangan lakukan belajar kebut semalam ketika mau ujian saja.
2. Jangan Mudah Menyerah
Bagi yang mengetahui kesempatan tidak akan datang dua kali, maka semangat pantang menyerah akan muncul. Pantang menyerah muncul karena mengetahui tahun berikutnya mungkin tidak diberi kesempatan untuk berjumpa bulan Ramadhan atau tidak lolos di final piala dunia.
Bagi para pelajar, semangat pantang menyerah ini sangat penting, karena kesempatan tidak akan datang dua kali di tiap levelnya. Selalu semangat untuk selalu belajar, hal yang belum dipahami.
3. Pergunakan Waktu dengan Baik
Waktu sangat berharga. Dalam tiap pertandingan sepakbola hanya disediakan waktu 90 menit yang harus digunakan semaksimal mungkin untuk mencapai hasil maksimal. Jika tidak dapat memanfaatkan waktu yang ada, maka tidak akan ada lagi pertandingan ulang.
Dalam 1 bulan Ramadhan juga demikian, pahala akan dilipatgandakan di bulan tersebut. Waktu lailatul qodar juga sudah dibocorkan waktunya yaitu setiap malam ganjil di 10 hari terahir Ramadhan. Bagi yang ingin mendapatkan pahala berlipat dan beribadah setara 83,3 tahun, maka akan menggunakan waktu tersebut dengan berlomba-lomba beribadah.
Setiap pelajar juga demikian, harus dapat memanfaatkan waktu dengan maksmal. Harus dapat membagi waktu, kapan untuk belajar, istirahat, dan kegiatan lainnya. Waktu untuk belajar juga gunakan dengan optimal, karena itu gunakan waktu agar berkualitas.
4. Tentukan Target
Dalam satu tahun secara rutin dan tekun beribadah dengan tujuan agar memperoleh pahala agar masuk surga. Kita dapat menambang banyak pahala di bulan Ramadhan. Dalam pertandingan piala dunia, tiap negara mempunyai target yang ingin dicapai.
Target tim kecil misalnya lolos ke fase group sudah bagus. Target team sedang misalnya, lolos sampai perempat final sudah alhamdulillah. Target team besar adalah juara piala dunia.
Sebagai pelajar target itu dapat dikatakan cita-cita/harapan. Agar cita-citanya terwujud, maka perlu membagi ke beberapa tahapan. Tiap tahapan itu harus dilalui dengan optimal.
5. Rencanakan Strategi Secara Sempurna
Agar optimal dalam beribadah satu bulan penuh di bulan Ramadhan, maka perlu dijadwalkan kegiatan sehari-hari kita dengan matang. Dalam pertandingan sepakbola juga perlu strategi yang matang untuk menghadapi semua tantangan. Dari dua peristiwa itu maka, agar cita-cita kita sebagai pelajar tercapai perlu rencana yang matang.
Kita perlu membuat peta kehidupan kita, target tiap tahun harus ada. Yang belum tercapai harus dievaluasi kendalanya apa, agar tidak terulang ditahun berikutnya.
6. Lakukan Kerjasama Positif
Kerjasama itu penting jika dilakukan untuk hal positif. Sehingga, kita perlu suatu komunitas agar jika ada masalah maka ada yang dapat diajak diskusi untuk memecahkan masalah. Kerjasama dalam bidang pendidikan sangat penting dan banyak contoh yang dapat ditiru agar perkembangan pendidikan dapat lebih cepat terasa.
Tetapi jangan kerjasama dalam hal negatif. Pekerjaan yang berat dan banyak akan terasa ringan jika dilakukan dengan bekerjasama.
7. Doa itu Penting
Jika semua hal diatas sudah dilakukan tetapi masih belum terlihat hasilnya, maka perbanyak doa. Setiap kerja keras kita dengan diiringi doa maka kemungkinan besar cita-cita kita akan terwujud. Doa itu dapat dianalogikan sebagai pelumas, sehingga apa yang dilakukan akan lebih lancar.
Berdoa jangan hanya sekali, tetapi lakukan secara kontinu. Manusia boleh berencana dan berusaha, tetapi Allah adalah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi makhluknya.
Setiap peristiwa jika kita dapat mengambil hikmah, maka akan bermanfaat untuk diri kita. Semua yang kita lakukan adalah suatu proses untuk menjadi lebih baik. Jangan lupa selalu berdoa karena keputusan ada di tangan Allah.
Selamat merayakan Idul Fitri bagi umat Islam, dan selamat menikmati pertandingan Piala Dunia bagi para penggemar sepakbola di seluruh dunia.