Siedoo.com - Guru mengajar. Foto: net
Opini

Guru Zaman Now, Ini Kriterianya

DI era milenial seperti sekarang ini, guru dituntut ekstra untuk mendidik anak didiknya.

Jangan sampai seorang guru sama sekali tidak bisa mendidik generasi anak zaman now, yang semakin melek teknologi informasi.

Guru pun juga harus menyandang guru zaman now atau guru masa kini.

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Kemendikbud Sri Renani Peantjastuti memberikan kreterianya.

Disebut guru zaman now, jika ia mampu berperan lebih.

Apa saja peranannya, berikut sebagaimana ditulis Kompas, yang telah diringkas oleh tim Siedoo.

Yuk kita simak.

PERTAMA, bisa berperan menjadi katalisator

Sebagai katalisator, guru harus mampu mengidentifikasi, menggali, serta mengoptimalkan potensi anak didik.

Guru mesti mampu memfasilitasi peserta didik berkembang sesuai minat dan bakatnya.

“Potensi anak didik itu sangat beragam. Siswa yang dikatakan pandai bukan semata bagus nilai akademiknya,” ujarnya.

KEDUA, bisa berperan menjadi penghubung

Selanjutnya, guru harus berperan menghubungkan siswa dengan sumber-sumber belajar yang beragam, di dalam maupun di luar kelas.

“Jadi jangan hanya mengajarkan materi di dalam kelas terus, akan menjenuhkan bagi anak-anak,” katanya.

KETIGA, bisa berperan menjadi fasilitator

Sebagai fasilitator, seorang guru harus mampu menjadikan dirinya sebagai teman diskusi, teman bertukar pikiran dalam proses pembelajaran.

KEEMPAT, bisa berperan menjadi penjaga gawang

Sedangkan, sebagai penjaga gawang, guru harus mampu membantu anak didik dalam menyaring pengaruh negatif.

Saat ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat yang memungkinkan siswa mudah mengakses berbagai informasi.

“Banyak tayangan yang tidak mendidik, guru harus berperan mengarahkan anak untuk tidak mengakses hal-hal negatif,” tegasnya

KELIMA, bisa menjadi pengajar

Selain itu, seorang guru masa kini harus berperan sebagai pengajar.

Guru sebagai pengajar, harus mampu menyampaikan materi dengan cara terbaik agar mudah dimengerti dan dipahami siswanya.

Baca Juga :  Memahami Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif sebagai Komponen PKB

Demikian.

Apa Tanggapan Anda ?