Siedoo.com -
Nasional

Ini 10 Strategi Khusus ITS Hadapi Revolusi Industri

SURABAYA – Pertumbuhan teknologi terus mengalami peningkatan yang signifikan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur menyiapkan 10 strategi utama sebagai upaya adaptasi terhadap berbagai pengaruh Revolusi Industri (RI) 4.0 tersebut. Disruption Era akibat revolusi industri ke-4 (Revolusi Industri 4.0) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

Wakil Rektor ITS bidang Penelitian, Inovasi dan Kerja Sama ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc menyampaikan, untuk beradaptasi terhadap revolusi industri ini pemerintah RI telah meluncurkan roadmap industri 4.0 pada 4 April 2018 lalu di Jakarta. Roadmap industri 4.0 ini dinilai merupakan peta jalan pemerintah untuk menuju ekonomi digital.

“Diharapkan mampu mendukung perekonomian,” katanya.

Guna mendukung upaya pemerintah merespon era RI 4.0 ini, ITS menetapkan 10 strategi utama dengan memfokuskan penyelarasan hal. Antara lain Digitalpreneurship; Distance Learning; IT Infrastructure/E-services/Smart Campus; Lifelong Learning; Global Network for Academic, Research and Innovation; IOT/Big Data/Intelegence Machine; Character Building 4.0; Teaching Industry; Allignment to Industry and Public Needs; dan Adaptive Environment.

Digitalpreneurship, berfokus pada upaya menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis digital melalui penyelarasan kurikulum. Pemberdayaan digital co-working space, menghubungkan dengan sumber-sumber pendanaan dan pasar bagi startup berbasis digital. Serta menyediakan digital market place untuk memasarkan hasil inovasi dan produk sivitas akademika ITS.

Distance Learning, memberdayakan sistem dan infrastruktur pembelajaran jarak jauh yang selama ini telah ada di ITS (Share ITS), termasuk di dalamnya adalah sistem transfer kredit yang fleksibel serta perbaikan infrastruktur IT untuk mendukung penuatan distance learning.

IT Infrastructure/E-services/Smart Campus, penguatan ITS sebagai smart campus dengan sistem informasi dan layanan berbasis digital dan paperless yang diharapkan dapat menguatkan kinerja akademik dan efisiensi.

Baca Juga :  Pendaftaran Guru Bina untuk Sekolah di Malaysia Dibuka, Anda Berminat?

Lifelong Learning, menyediakan sistem pembelajaran seumur hidup yang memungkinkan penguatan akademik dan kompetensi yang lebih fleksible. Bukan hanya untuk mahasiswa ITS, namun juga untuk masyarakat umum sehingga mampu meningkatkan daya saing SDM nasional.

Penguatan ini tidak hanya melalui program akademik dengan menyiapkan sistem pendidikan yang lebih fleksibel. Namun, juga pada kegiatan pelatihan dan magang dalam upaya penguatan ketrampilan dan kompetensi.

Global Network for Academic, Research and Innovation, penguatan program akademik dan riset serta inovasi dengan makin menumbukan iklim kolaborasi dengan lembaga nasional dan internasional melalui joint degree program, joint research, akreditasi ITS dari lembaga internasional, peningkatan mobilitas dosen dan mahasiswa serta tenaga kependidikan.

IOT/Big Data/Intelegence Machine, mengarahkan sumber daya riset dan inovasi untuk mendukung pengembangan Internet of Things (IoT), Big Data dan intelegence machine yang dapat mendukung bidang riset stategis di ITS yaitu bidang maritim, ICT dan robotika, lingkungan dan pemukiman, energi-otomotif, sains-material dan nano teknologi, industri kreatif serta kebumian, manajemen bencana dan perubahan iklim.

Character Building 4.0, membekali lulusan ITS dengan karakter cerdas, amanah dan kreatif termasuk di dalamnya upaya peningkatan aspek 5C yakni creative, cognitive, collaborative, competence, cohesiveness.

Teaching Industry, penguatan kegiatan hilirisasi di teaching industry atau Science and Techno Park (STP) ITS untuk mendukung arah pengembangan prototipe skala industri, kerjasama dengan industri, paten, inkubasi, seed capital, training/certification serta pembinaan UMKM agar dapat mendukung industri nasional.

Alignment to Industry and Public Needs, penyelarasan kurikulum, riset dan inovasi, pengembangan karakter, sistem pembelajaran, dan infrastruktur dan jejaring yang menyesuaikan dengan kebuhan masyarakat dan dunia industri. Adaptive Environment, memastikan sistem akademik, inovasi, riset, sistem pembelajaran, serta dukungan infrastruktur yang dikembangan di ITS mampu beradaptasi dengan perubahan yang sedemikian cepat sehingga memberi lingkungan yang adaptif bagi terbentuknya lulusan dan SDM yang kompetitif dan berkarakter.

Baca Juga :  Ini Program Terbaru Kemendikbud Mewujudkan Bebas Korupsi di Sekolah

Ketut yang juga guru besar Teknik Sistem Perkapalan ini menyampaikan kesepuluh strategi utama di atas tersebut telah selaras dengan dokumen perencanaan ITS. Baik Rencana Strategis Lima Tahun ITS dan Rencana Induk Pengembangan ITS dalam 25 tahun ke depan.

Sedangkan upaya sosialisasi kepada semua sivitas akademika ITS, alumni dan masyarakat umum, implementasi melalui program rutin dan pengembangan. Serta, monitoring akan dilaksanakan untuk menjamin bahwa pelaksanaannya memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi upaya penguatan lulusan serta kontribusi bagi bangsa dan penguatan ITS sebagai World Class University.

Sementara itu, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, menjelaskan bahwa RI 4.0 mengakibatkan disrupsi sistem yang selama ini telah berlangsung. Termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi.

“Oleh karena itu, ITS harus mampu memilih sikap dan strategi yang benar dalam upaya membuat bangsa Indonesia mampu bertahan menghadapi era ini (RI 4.0, red),” jelas Joni.

Selain itu, sebagai PTN Badan Hukum yang memiliki tanggung jawab dalam pembangunan nasional, ITS harus menunjukkan peran yang signifikan dalam RI 4.0 ini khususnya dalam bidang sains dan teknologi. Salah satunya dengan berupaya menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berperan di era Revolusi Industri ini.

Apa Tanggapan Anda ?