OUTDOOR. Siswa SMPN 4 Kota Magelang berkumpul dalam outdoor learning activity di Taman Kyai Langgeng, Magelang. (foto: ika/siedoo)
Siedoo.com - OUTDOOR. Siswa SMPN 4 Kota Magelang berkumpul dalam outdoor learning activity di Taman Kyai Langgeng, Magelang. (foto: ika/siedoo)  
Daerah

Kunjungi TKL, Siswa SMPN 4 Kota Magelang Dikenalkan Eco Enzyme

MAGELANG, siedoo.com – SMPN 4 Kota Magelang menggelar kegiatan outdoor learning activity untuk siswa kelas VII dan IX di Taman Kyai Langgeng (TKL), Jumat pagi, 18 Oktober 2024.

Outdoor learning activity adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas/sekolah yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang utama. Hal ini agar peserta didik mendapatkan kesempatan untuk belajar lebih aktif dengan obyek langsung dan juga nyata.

Wakil Kepala Kurikulum SMPN 4 Kota Magelang, Martutwuti Handayani, S.Pd menjelaskan kegiatan tersebut merupakan program tahunan yang didanai BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah).

“Tujuannya adalah agar para siswa mengetahui objek wisata daerah dan mempelajari alam yang ada di sekitarnya,” jelas Martutwuti.

Pihak tentu sekolah berharap, melalui kegiatan ini siswa dapat lebih mengenal alam terutama dengan adanya pengenalan metode pengolahan limbah eco enzyme.

“Mungkin beberapa siswa sudah sering ke sini tetapi dengan tugas yang diberikan diharapkan mereka bisa lebih terhubung dengan alam sekitar,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk belajar dari lingkungan sekitar dan memperkuat pemahaman materi dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Pembelajaran di luar kelas juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kecintaan terhadap alam.

Melalui kegiatan ini, sekolah bertujuan mengenalkan metode Eco enzyme yakni sebuah teknik pengolahan limbah ramah lingkungan.

Sosialisasi tentang cara pembuatan eco enzyme, mulai dari bahan-bahan hingga proses fermentasinya dibantu Mahasiswa Universitas Tidar Magelang yang juga sedang bertugas di SMPN 4 Magelang. Para siswa tampak antusias mengikuti penjelasan tersebut.

Setelah sesi sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan wide-game yang mendorong kerjasama dan keterampilan siswa. Setelah itu, ada penampilan kesenian yang menjadi bagian dari proyek Bhineka Tunggal Ika sebagai hasil kreativitas siswa kelas IX. Penampilan ini menambah semarak acara sekaligus memperlihatkan nilai-nilai keberagaman budaya.

Baca Juga :  Turnamen Bola Voli untuk Persiapkan Atlet Popda

Para siswa kemudian dibebaskan untuk menikmati alam taman sembari menyelesaikan tugas yang telah diberikan sebelumnya. Tugas yang menjadi output dari kegiatan ini, siswa harus mengamati dan mencatat berbagai jenis tanaman di sekitar taman.

Salah satu siswa, Chevanya Adristi Bektinigtyas, menjelaskan bahwa tugasnya adalah mendokumentasikan 25 nama tanaman dalam suatu foto dan catatan tulis tangan.

“Kemudian nanti disusun dalam suatu laporan,” ujarnya.

Chevanya juga menambahkan bahwa melalui tugas ini, ia dan teman-temannya mengetahui tentang manfaat tanaman – contohnya Apel Beludru – yang bisa digunakan sebagai obat tradisional.

Meskipun merasa lelah karena harus berjalan di area taman yang luas, Chevanya mengakui bahwa kegiatan ini menyenangkan.

“Kita senang karena belajar di luar sekolah, lebih seru,” katanya.

Tidak hanya itu, kegiatan di Taman Kyai Langgeng juga memberi kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan siswa dari sekolah lain.

“Kami bisa bersapa ria dan silaturahmi dengan teman-teman dari sekolah lain yang kebetulan juga mengadakan kegiatan di sini,” tambah Chevanya dengan semangat.

Kedepannya, Chevanya dan teman-temannya juga menyampaikan harapan agar kegiatan serupa bisa dilakukan di tempat wisata lain yang lebih menarik.

“Wisata pantai mungkin bisa menjadi alternatif lain untuk belajar tentang ekosistem yang berbeda, seperti mengenal hewan-hewan laut,” usulnya. (ika/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?