MAGELANG, siedoo.com – Indonesia adalah negara kedua setelah Malaysia di Asia Tenggara yang mulai memanfaatkan Mesin 3D Printing Metal LPBF (Laser Powder Bed Fusion). Dan di Indonesia hanya ada dua, salah satunya ada di Universitas Tidar (UNTIDAR).
———
Mesin tersebut sempat diujicobakan di Laboratorium Teknik Mesin, Gedung Laboratorium Terpadu, Kampus Sidotopo UNTIDAR, Magelang, Jawa Tengah, Senin15 Januari 2024.
Dalam uji coba, Dosen Fakultas Teknik UNTIDAR didampingi Ahmed Sever, seorang application engineer dari Ermaksan Additive.
Ermaksan Additive adalah bagian dari Ermaksan Machinery. Yaitu, perusahaan yang memproduksi mesin dengan teknologi additive manufacturing 3D logam pertama di Turki.
Dosen program studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Faiz Listyanda, S.T., M.Eng berharap dengan kehadiran mesin tersebut, UNTIDAR kedepannya bisa memproduksi produk yang bentuknya kompleks.
“Dalam dunia medis seperti implan, baik dari tulang, gigi, ataupun bentuk kompleks lainnya yang tidak bisa di machine-ning, nantinya bisa produksi disini, di UNTIDAR,” katanya.
Penjelasan sederhananya, lanjutnya, mesin itu mengubah gambar menjadi produk 3D. Mulai dari melelehkan bahan seperti bubuk metal dengan laser lalu mencetaknya sesuai desain yang telah disesuaikan.
Untuk sementara penggunaan alat ini diperuntukan untuk penelitian dosen. Namun, tidak menutup kemungkinan mahasiswa juga bisa ikut menggunakannya dengan bergabung dalam tim penelitian dosen.
“Teknologi ini merupakan teknologi terbaru dari dunia manufaktur yang berfungsi meminimalisir bahan mentah sehingga menjadi bentuk tatal maupun baru,” pungkasnya.
Sementara itu, Ahmed Server mengatakan Mesin 3D Printing Metal LPBF adalah terobosan baru dalam teknologi industri manufaktur yang menggunakan prinsip additive manufacturing.
“Konsep ini sangat sesuai dengan perkembangan teknologi 4.0 saat ini,” jelas Ahmed.
Additive manufacturing adalah teknologi yang digunakan untuk membangun objek tiga dimensi (3D) dengan menambahkan bahan secara bertahap dan bertingkat.
“Perkembangan mesin additive manufacturing berkembang cepat di berbagai negara dan mulai digunakan dibeberapa perusahaan terkemuka. Pemanfaatkan teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi,” tambah Ahmed. (untidar/siedoo)