MAGELANG, siedoo.com – Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan bahwa menjadi santri itu keren. “Jadi santri itu keren, mondok di pesantren jauh lebih keren. Ayo ngaji dan terus ngaji, santri hebat NKRI menjadi kuat,” katanya.
Hal itu disampaikan saat Menghadiri acara Haflah Akhirussanah Ke-22 di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Maghfiroh di Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Rabu (17/5/2023).
Zaenal Arifin menyampaikan merasa bangga, karena Ponpes Nurul Maghfiroh telah memberikan kontribusi dan sumbangsih utamanya kepada para alim ulama, kiai, masayikh, guru ngaji dalam mendidik dan membimbing para santri dan masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang berilmu dan berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.
Menurutnya, hal tersebut menjadi dasar dalam membentengi diri para santri maupun masyarakat di era globalisasi atau perkembangan zaman yang sangat cepat seperti sekarang ini, dimana pengaruh negatif dan berbagai budaya yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan sopan santun, dapat mengancam kehidupan generasi muda bangsa.
“Maka jika mau sukses dunia maka carilah ilmu dunia, jika mau sukses akhirat harus dengan ilmu agama, jika ingin sukses kedua-duanya maka harus dengan kedua ilmu tersebut, sehingga perlu membekali ilmu dunia dan agama agar keseimbangan hidup bisa terarah,” ujarnya.
Maka, lanjut Zaenal, pilihan untuk menjadi santri adalah baik dan mulia, di pesantren inilah para santri akan belajar tentang Al-Qur’an, hadist dan kitab-kitab lainnya seperti akidah, ubudiyah, syari’at, fikih, mu’amalah, akhlak dan lainnya langsung dengan pengasuh atau kiai.
Ia menjelaskan, ada proses tranformasi ilmu yang diberikan para kyai dengan penuh ketulusan dan santri menerima dengan penuh rasa hormat, tawadhu’ dan takdzim, sehingga ilmu tersebut menjadi berkah dan manfaat.
“Antara ilmu dan akhlak tidak bisa dipisahkan, ilmu tanpa akhlak tidak ada artinya, agama itu adalah akhlak. Di pesantren ini para santri harus bersungguh-sungguh dan ke depan harus menjadi orang yang berilmu dan amaliyah serta beramal yang ilmiah dengan di dasari akhlakul karimah. Ini bisa diperoleh di pondok-pondok pesantren. Maka bersyukurlah bisa mondok, tidak semua orang bisa mondok,” tandasnya.
Sementara, Pengasuh Ponpes Nurul Maghfiroh Tegalrejo, Kyai Bachrudin sangat mengapresiasi atas kehadiran Bupati Magelang beserta jajarannya pada acara Haflah Akhirussanah Ke-22 di Pondok Pesantren Nurul Maghfiroh tersebut.
Terlebih khusus ia berharap dengan kehadiran Bupati Magelang ini bisa memberikan semangat dan motivasi tersendiri kepada para santri di Ponpes Nurul Maghfiroh untuk lebih tekun dalam memperdalam ilmu agama.
“Tentu harapan kami santri-santri ini nantinya dapat lebih berilmu, berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia sehingga suatu hari kelak dapat menjadi generasi muda penerus bangsa yang berintegritas,” pungkasnya. (prokompim/kabmgl/siedoo)