MAGELANG, siedoo.com – Tim Pengabdian pada Masyarakat Terpadu (PPMT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) juga melakukan penanggulangan untuk mengurangi angka stunting. Sasarannya di Desa Ngadirojo, Secang, Magelang, Jawa Tengah, belakangan ini.
Tim terdiri dari ketua pelaksana Ns. Sri Hananto Ponco N., M.Kep serta 5 orang mahasiswa sebagai anggota. Yaitu, Diyah Ratnawati, Vania Karisa Putri, Wahyu Utami, Setya Rini Abiyana, dan Alfiyatu Rohmah.
“Kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader kesehatan dalam melaksanakan deteksi dini stunting. Pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan pelatihan tentang stunting, dan cara mendeteksinya,” kata Ns. Sri Hananto, Ahad (8/1/2023).
Di antara bentuk kegiatannya Pelatihan Kader pada Jumat 23 Desember 2022 di rumah salah satu kader di Desa Ngadirojo. Dalam kegiatan tersebut salah satu kader menyampaikan pelatihan kader tentang stunting sangat bermanfaat.
Tahapan pelaksanaan kegiatan PPMT di Desa Ngadirojo meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Kegiatan perencanaan terdiri dari kegiatan pendekatan degan tokoh masyarakat, mengurus perizinan, mengurus survei lokasi untuk menggali masalah dan potensi yang ada kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal.
Kegiatan pelaksanaan terdiri dari sosialisasi edukasi peningkatan gizi pada balita, edukasi mengenai pengertian stunting, faktor yang menyebabkan stunting, tanda-tanda stunting, pencegahan dan penanganan lingkungan, serta penyuluhan akan pentingnya pencegahan stunting pada ibu hamil.
“Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan bayi, balita, dan ibu hamil serta meningkatkan kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu sehingga kualitas bayi dan balita akan meningkat,” tandasnya.
Selain itu, lanjutnya, PPMT diharapkan mampu mencegah terjadinya pernikahan di bawah umur sehingga diharapkan di masa mendatang akan lahir generasi muda yang sehat dan produktif.
“Diharapkan akan berdampak bagi masyarakat Desa Ngadirojo dalam mendukung program pemerintah Indonesia yang sedang berupaya untuk menurunkan angka kekurangan gizi, stunting. Hal ini sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2020-2024,” jelasnya. (siedoo)