POHON. Penanaman pohon di Bukit Silumut di Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022). (foto: istimewa)
Siedoo.com - POHON. Penanaman pohon di Bukit Silumut di Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022). (foto: istimewa)
Daerah

Blok Silumut Perbatasan Magelang – Purworejo Ditanami Ratusan Pohon, Jaga 88 Mata Air

MAGELANG, siedoo.com – Puluhan warga dari berbagai elemen masyarakat melakukan penghijauan di Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022). Kegiatan “Margoyoso Konservasi, Tanamkan Harapan Bersama Alam” ini melibatkan para pemuda, tokoh, siswa-siswi sekolah dasar dan mahasiswa KKN dari Unnes Semarang.

Ratusan bibit tanaman buah dan pohon konservasi ditanam untuk melestarikan alam agar tetap hijau. Penghijauan dilakukan di kawasan Blok Silumut, berbatasan langsung dengan Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Di kawasan perbatasan Kabupaten Magelang dengan Kabupaten Purworejo tersebut terdapat 88 mata air yang dimanfaatkan langsung airnya oleh warga Desa Kalijambe secara sukarela.

Kepala Desa Margoyoso, Adi Daya Perdana mengatakan, kegiatan penghijauan di Margoyoso ini tidak kali pertama. Tetapi sudah dilakukan turun temurun sejak nenek moyang terdahulu. Perbedaan pada kali ini kegiatan lebih banyak melibatkan siswa-siswi SD Negeri Margoyoso, SD Muhammadiyah Margoyoso dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Iman Margoyoso.

“Harapannya kedepan anak-anak kita ini yang meneruskan penghijauan di Desa Margoyoso, sebagai upaya regenerasi Margoyoso konservasi,” jelasnya.

Adi Daya menjelaskan, Desa Margoyoso dinobatkan sebagai Kampung Proklim Utama oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020 lalu. Adapun pada 2023 diproyeksikan meraih Kampung Proklim Lestari, tingkatan apresiasi tertinggi sebuah desa dalam pengelolaan lingkungan hidup. Maka dari itu, upaya penghijauan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.

“Di kawasan Silumut yang ditanami ini, ada sekitar 88 mata air yang dimanfaatkan langsung airnya oleh masyarakat Desa Kalijambe, Bener, Purworejo. Meski warga Desa Margoyoso tidak ikut merasakan airnya, sudah sepatutnya kita merawat mata air ini bersama-sama,” ungkapnya.

Selain penghijauan, salah satu lembaga yaitu Satgas Proklim Margoyoso juga menunjukkan ke para tamu tentang Program Adopsi Pohon. Pohon-pohon yang sudah besar milik warga diadopsi untuk dirawat oleh Satgas Proklim. Seperti pohon aren ketika diadopsi tidak boleh ditebang oleh pemiliknya, karena dianggap mampu menyimpan air dalam jumlah yang besar.

Baca Juga :  UNIMMA Gelar Lepas Sambut Pertukaran Mahasiswa

“Sebagai bentuk kompensasi, ada sejumlah uang yang diberikan untuk pemilik pohon agar tidak ditebang. Tetapi pohon agar tetap tumbuh di tanahnya,” jelasnya

Gerakan penghijauan ini dihadiri Wakil Ketua IV TP PKK Kabupaten Magelang Ismundari Endra Endah Wacana dan Farida Joni Indarto yang mewakili Ketua PKK Kabupaten Magelang Tanti Zaenal Arifin. Ismundari Endra Endah Wacana memberikan apresiasi terhadap upaya penghijauan tersebut.

Penghijauan dilakukan untuk menjaga alam agar tetap lestari. Ia mengatakan, salah satu program PKK adalah Kelestarian Lingkungan Hidup. Maka dari itu, upaya penghijauan seperti sudah semestinya didukung secara bersama-sama.

Kegiatan itu juga dihadiri Perwakilan Cabang Dinas Kehutanan Jateng Wilayah IX, Sekretaris DLH Kabupaten Magelang, anggota DPRD Kabupaten Magelang Suroso Singgih P, Muspika Salaman, Kades Kalijambe Yanto Singgih dan Sekretaris Bappeda Kabupaten Magelang Agus Widodo.

Bersama siswa – siswi sekolah dasar, mereka berjalan menuju lokasi tanam sekitar 50 meter. Blok Silumut Dusun Sabrang Desa Margoyoso terdapat 88 mata air yang selama ini terus dirawat keberadaannya. Sehingga, mampu memenuhi untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari warga yang memanfaatkannya.

Koordinator mahasiswa KKN Unnes Semarang Faisal Akbar menambahkan, bibit tanaman berasal dari Bank Pohon Desa Margoyoso dan bantuan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang. Panitia menyediakan sekitar 300 bibit tanaman, mulai dari buah-buahan durian, nangka jambu, dan pohon konservasi seperti gayam.

“Selain itu juga disediakan oleh Gabungan Kelompok Tani Margoyoso berupa bibit tanaman Kemukus. Tanaman rambatan ini ditanam oleh siswa sebagai bentuk pengenalan penghijauan sejak dini,” katanya. (siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?