Siedoo, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu konsekuensi dari implementasi kurikulum merdeka yang berlaku di tahun pelajaran 2022/2023. Sehingga ini menjadi hal yang baik, untuk memberikan penekanan kepada anak didik atau pelajar agar lebih paham akan nilai-nilai luhur Pancasila.
Pancasila tidak hanya sebagai jargo atau slogan saja, tetapi norma luhurnya bisa teraplikasi dalam kehidupan keseharian mereka secara bertahap.
Pelajar akan memiliki cita-cita yang mulia serta pribadi yang unggul sesuai karakter dari Pancasila yang berketuhanan, manusiawi atau humanis, menghormati dan menghargai sesama untuk menciptakan kesejahteraan sosial dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI.
Kegiatannya pun berbasis projek. Dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Pelaksanaanya dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Dalam pelaksanaanya, dirancang terpisah dari intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan P5.
Tema P5 antara PAUD dengan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MA sederajat berbeda. Di PAUD ada tema, Aku Sayang Bumi “Gaya Hidup Berkelanjutan”, lalu Aku Cinta Indonesia “Kearifan Lokal”, Kita Semua Bersaudara “Bhinneka Tunggal Ika”, dan Imajinasi dan Kreativitasku “Rekayasa dan Teknologi”.
Untuk yang di SD hingga SMA sederajat ada, Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, Kewirausahaan, dan Kebekerjaan
Pantauan kami, P5 ini sudah diterapkan di sekolah sebagai konsekuensi dari penerapan kurikulum merdeka. Di kota Magelang, Jawa Tengah sendiri sudah menerapkan kurikulum merdeka, meskipun memang belum di semua kelas. Karena, memang bertahap dan perlu penyesuaian.
Yang bisa diambil siswa terkait P5, siswa mendapatkan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar.
Hal ini agar anak memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Esensinya, anak lebih bisa menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dengan lebih leluasa.
Dengan P5 diharapkan menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Harapannya, kedepan tidak lagi ditemui perkelahian antar pelajar, pembullyan diantara mereka. Tetapi ruang yang ada adalah terbuka kompetisi untuk maju sesama mereka, penuh optimis untuk menggapai cita-cita kedepan dalam mengisi kemerdekaan. (*)
Penulis
*) Bustanul Arifin, ST
Wakil ketua DPRD Kota Magelang