Siedoo.com - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim BA MBA (tengah) saat menjawab pertanyaan dari audiens pada acara Dialog Kampus Merdeka di kampus ITS. | Dok ITS
Nasional

Menteri Wanti – wanti Rektor Tidak Batasi Mahasiswa Ikuti Kampus Merdeka

SURABAYA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim BA MBA menegaskan bawah jika pendidikan ini butuh perubahan segera. Nantinya jika sistem pendidikan di Indonesia baik, negara-negara lain akan menjadikan contoh. Walaupun baru pertama berjalan, Nadiem berpesan agar tidak cepat lelah dan bisa bersama-sama dalam melewati masa yang sulit.

“Agar program berjalan sukses memang tak bisa sekali berhasil, butuh percobaan kedua, ketiga serta dibarengi evaluasi yang baik,” katanya.

Ia menyampaikan itu saat Dialog Kampus Merdeka, menteri menyosialisasikan mengenai program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) bersama para pimpinan dan perwakilan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) se-Jawa Timur di Plaza dr Angka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur.

Lelaki yang akrab disapa Mas Menteri ini mewanti-wanti kepada para rektor dan kepala program studi di perguruan tinggi agar tidak membatasi mahasiswa dalam mengikuti program Kampus Merdeka yang mempunyai syarat memenuhi 20 SKS per semesternya. Jangan pula mempersulit mahasiswa yang ingin belajar dan kredit semester di luar lini jurusannya.

“Pasalnya, zaman semakin maju dan mahasiswa tidak hanya butuh satu disiplin ilmu untuk bisa sukses dalam dunia kerja,” jelasnya.

Selain itu, ada banyak kasus mahasiswa yang berkuliah tidak sesuai dengan minatnya. Maka dari itu program MBKM yang bisa melakukan transfer SKS di luar ilmu disiplin ini benar-benar ditujukan untuk bisa belajar ilmu lain dengan merdeka.

“Bisa saja mereka ke depan setelah lulus kuliah dapat berkarir dengan ilmu yang hanya diberikan sebatas 3 semester,” bebernya.

Untuk diketahui, keberlangsungan program inovasi pemerintah untuk memajukan pendidikan tinggi masih terus digelorakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Acara berlangsung secara hibrida, rangkaian kegiatan roadshow Mendikbudristek ini juga dihadiri beberapa pejabat lainnya, di antaranya adalah Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU ASEAN Eng.

Baca Juga :  Berikut Skema Program Joint Degree ITS dan Universitas dari Thailand

Melihat capaian kampus pahlawan ini, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan bahwa dari delapan aktivitas yang diadakan oleh MBKM, ITS adalah perguruan tinggi dengan poin pertumbuhan tertinggi. Hal itu tentu saja ditunjang dengan partisipasi mahasiswa dan iklim Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang berjalan dengan baik di ITS.

Total terdapat 8.451 mahasiswa ITS yang berpartisipasi dalam program MBKM ini. Di antaranya ada 34 orang yang berpartisipasi dalam Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, 4.745 mahasiswa mengikuti KKN Tematik, Magang Bersertifikat sebanyak 687 orang, Studi Independen 1.400 orang, Kewirausahaan sebanyak 292 orang, penelitian sebanyak 66 orang, mengikuti pertukaran pelajar sebanyak 887 orang, dan Proyek Kemanusiaan sebanyak 340 mahasiswa.

Tak hanya itu, ITS juga berhasil memenangkan dana hibah hasil beberapa kompetisi yang juga diselenggarakan oleh program MBKM. Rektor yang kerap disapa Ashari ini melanjutkan, jika ITS sudah memaksimalkan kegiatan yang ada di program Kampus Merdeka.

“Pasalnya, tak hanya mahasiswa yang berpartisipasi, namun insan dikti (pendidikan tinggi, red) juga turut memenangkan kompetisi, bahkan mendapatkan perolehan terbaik,” ungkapnya.

Di antaranya, papar Ashari, pada Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) ITS menjadi PT yang mendapatkan peringkat 3 Pendanaan Terbesar, pada Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) menjadi PT paling banyak yang didanai yakni sebanyak enam startup, serta terdapat Kedaireka Matching Fund Terbanyak kedua dengan 17 proposal.

Capaian ITS di berbagai kompetisi yang terkait telah membuktikan bahwa ITS adalah kampus yang mempunyai jalinan kerja sama yang baik dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), mempunyai iklim inovasi dan kewirausahaan yang terdepan, dan kerangka pembinaan prestasi yang baik. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?