Siedoo.com - Delegasi dari mahasiswa ke Asia Youth International Model United Nations 2021.
Internasional

Lima Mahasiswa Yogyakarta Lolos Ikuti Simulasi Sidang PBB

YOGYAKARTA – Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) merupakan model kompetisi diplomasi internasional berupa simulasi sidang yang dikembangkan oleh United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). AYIMUN diresmikan oleh International Global Network sebagai wadah bagi pemuda-pemudi di seluruh Indonesia untuk mengembangkan diri dalam hal mentalitas, kepimpinan, negosiasi, dan diplomasi.

Agenda bergengsi ini juga diikuti dari perwakilan Indonesia. Terdapat lima mahasiswa dari UKDW Yogyakarta menjadi delegasi Indonesia di Asia Youth International Model United Nations 2021.

“Kelima mahasiswa ini mengikuti proses seleksi di tingkat nasional dimulai dengan penulisan esai terkait motivasi dan perspektif terhadap isu-isu global yang terjadi,” kata Cheryl Marlitta Stefia, S.T., M.B.A.,QRMA, sebagai dosen pembimbing.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Sherina Margaretha dari Program Studi Arsitektur serta Tia Shinatalis I.S Naibaho, Agnestasya Niken Agaistha, Kurnianto Surya Putra, dan Angelique Nitzakaya Hadimulyo dari Program Studi Manajemen.

Paper yang dikirimkan mahasiswa ini disetujui, lantas diberikan kesempatan untuk mengikuti simulasi sidang PBB. Mahasiswa dapat belajar menjadi seorang diplomat dengan mengutarakan aspirasi-aspirasi dari negara terkait seperti isu yang sudah ditetapkan.

“Serta harus bisa menyakinkan reviewer bahwa mereka memang layak untuk dapat mewakili Indonesia,” bebernya.

Kelima mahasiswa ini kemudian akan mengikuti rangkaian acara AYIMUN pada 12-14 November 2021 yang dilaksanakan secara daring untuk memperebutkan enam kategori awards. Yakni best delegate, honourable mentions, verbal commendation, most outstanding delegate, best position paper, dan best of the best delegates.

Dalam program ini, tercatat sekitar 372.200 mahasiswa dari seluruh dunia mendaftarkan diri. Pendaftar tersebut berasal dari berbagai negara seperti benua Asia, Afrika, Amerika, hingga Eropa.

Mengusung tema “The Rise of Digital Money and Fintech”, setiap diplomat yang menjadi wakil bagi negaranya dituntut untuk menguasai keterampilan berbicara di depan umum, berdebat, diplomatis, bertukar pikiran sampai dengan berkolaborasi.

Baca Juga :  Pengembangan Ekosistem Reka Cipta, Kemendikbud Perkuat Kerja Sama dengan Jepang

“Kelima mahasiswa ini lolos di tingkat nasional dan melaju ke jenjang internasional. Dalam ajang simulasi sidang PBB tersebut, Agnestasya, Surya, dan Tia akan menjadi dewan IMF. Sementara Sherina dan Angelique akan menjadi dewan UNICEF,” urainya.

Selanjutnya bagi mahasiswa Prodi Manajemen yang menyelesaikan program ini maka bisa mendapatkan konversi ke dalam mata kuliah bisnis digital. Sesuai dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Cheryl juga membagikan pengalamannya saat mengikuti AYIMUN di Kuala Lumpur Malaysia pada tahun 2019.

“Dengan adanya program ini maka dapat memberikan poin plus dalam hidup saya dengan bertambahnya relasi pertemanan, perspektif baru, serta pengalaman baru dalam memberikan pengarahan untuk dapat mengulas benefit yang didapatkan,” kata dia.

Ia mengaku sangat bersyukur, kelima mahasiswa yang dibimbing semua berhasil lolos. Mereka dapat terpilih dengan melakukan honest review tetapi tetap menjual.

“Adanya program ini memberikan keuntungan seperti melakukan negosiasi akan lebih terarah sekaligus menjadi pengalaman yang tidak terlupakan,” ungkapnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?