JAKARTA – Kegiatan Playground of Learning Journey merupakan upaya Sekolah Cikal untuk mendukung pengembangan potensi murid, mengeksplorasi, mengembangkan dan menunjukkan potensi minat anak-anak. Setiap tahun, Sekolah Cikal mengadakan playground of sebagai sarana selebrasi proses belajar murid Cikal selama satu tahun ajaran di masa pandemi.
Anak-anak bisa memilih peran mereka di kegiatan ini, dan memilih program yang ingin ditampilkan. Jadi, dua hal yang ditekankan di acara ini yakni student agency dimana murid memilih program sendiri. Lalu, dari sisi guru, mereka memiliki kebebasan untuk gunakan platform di programnya.
“Baik virtual gallery, via artstep, Cikal akan fasilitasi, performing arts exhibit semua akan difasilitasi oleh Cikal,” kata Novy Morriska, Project Manager dari Playground of Learning Journey.
Ia menjelaskan itu berkaitan dengan agenda sekolah. Menjelang akhir tahun ajaran 2020/2021, Cikal yang dikenal sebagai sekolah yang menanamkan pendidikan karakter sejak usia prasekolah ini, menggelar sebuah perayaan dan apresiasi proses belajar “Playground of Learning Journey – Physically Distant, Virtually Connected” bagi murid, guru, dan juga orang tua secara virtual.
Proses belajar daring selama pandemi tidaklah meruntuhkan semangat belajar dan mengajar para murid, pendidik, dan orang tua di Sekolah Cikal dan Rumah Main Cikal. Dalam pembukaan Playground of Learning Journey, Direktur Akademik Sekolah Cikal, Tari Sandjojo M.Psi, Psikolog, menyatakan bahwa sejak pandemi melanda lebih dari satu tahun Sekolah Cikal mengukuhkan reputasinya sebagai sekolah pioneer yang fleksibel.
Sekolah selalu berusaha menciptakan pengalaman belajar murid sesuai dengan tuntutan situasi dan keadaan tanpa lupa melakukan inovasi. Tidak ada yang mudah dalam perjalanan ini, tapi sebagai komunitas yang selalu mau belajar dan reflektif, Cikal selalu berupaya melakukan perbaikan.
“Baik memperbaiki media belajar agar user friendly, tahapan dan jalur komunikasi dengan orang tua, dan melakukan personalisasi maksimal pada murid terkait lamanya waktu belajar, dan dukungan untuk tekanan emosional yang melanda saat pandemi,” tutur Tari.
Ia juga menjelaskan hadirnya Playground of Learning Journey merupakan sebuah selebrasi atas usaha dan kolaborasi yang terjadi antara orang tua, guru, dan murid. Playground kali ini hadir dengan konsep dan tampilan berbeda dari Playground tahun-tahun sebelumnya. Playground ini adalah pameran karya yang merupakan hasil dari proses dan refleksi murid selama masa pembelajaran jarak jauh.
“Tentunya, kontribusi murid juga banyak dalam acara ini, salah satunya pembuatan logo, dan theme song.” jelasnya.
Sementara itu, di pagelaran Playground of Learning Journey, murid-murid dari tingkat Prasekolah hingga SMA Cikal merayakan proses belajar mereka dengan berbagai cara. Ada yang membawakan sesi workshop pendek (short course), Cikal Talk, Cikal Bincang-Bincang, pameran karya di Galeri Virtual, penampilan virtual, hingga Kompetisi STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics).
Selain Novy, ada pula Elia Yovan Chandra yang juga salah satu panitia, dan juga salah satu inisiator lagu utama Playground of Learning Journey 2021 yang menyatakan bahwa Playground of Learning Journey adalah bukti otentik proses belajar anak selama pandemi. Playground of itu kuncinya adalah anak memilih, dan penunjukkan dari hasil belajar. Anak-anak akan fokus pada penampilan apa yang dipelajari sebagai bentuk otentik asesmen, bukti otentik dari proses belajar anak.
“Proses belajar yang tidak mengarang. Penampilan anak itu bukan bagian dari pelajaran, sebaliknya yang ditampilkan itulah adalah bagian dari apa yang dipelajari. Inilah yang selalu kita jaga di Cikal,” urainya.
Ia juga menutup dengan pernyataan bahwa seiring Sekolah Cikal tengah melakukan transformasi digital sebagai upaya proses pendidikan bermakna di masa depan, inilah pertama kalinya Playground of dilakukan secara nasional dan dipaksa halus dilakukan secara daring oleh pandemi. (Siedoo)
