Siedoo, Pandemi Covid – 19 yang melanda dunia mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Upaya – upaya untuk antisipasi penyebaran virus ini pun terus dilakukan. Akademisi juga turut memberikan kontribusi sumbangsih ide, pikiran dan gagasannya menyikapi penyebaran Covid – 19 tersebut.
Dua mahasiswa berhasil menggagas inovasi berupa aplikasi penunjuk sebaran vaksin Covid-19 bernama SI-ASIN. Ide perancangan SI-ASIN dilatarbelakangi oleh celah-celah permasalahan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Penanganan Covid-19 adalah masalah yang sedang dihadapi bersama dan penting untuk didukung dari segi teknologi demi memudahkan informasi dan persebaran data.
“SI-ASIN ditujukan untuk menampung semua informasi terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia,” kata Hansel Pinggala Maheswara.
Hansel membuat aplikasi ini bersama dengan rekannya Shirly Maulidina. Dua mahasiswa asal Departemen Teknik Instrumentasi dan Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur ini berhasil menggagas inovasi berupa aplikasi penunjuk sebaran vaksin Covid-19.
Hansel yang menjadi ketua tim menjelaskan bahwa, informasi yang dimuat di aplikasi mencakup lokasi vaksinasi terdekat. Selain itu juga pemilihan jadwal vaksin, data penyintas, dan diagnosa penyakit bawaan yang disistemkan dalam cakupan per daerah.
“Aplikasi SI-ASIN memadai dua user, yaitu pemerintah sebagai administrator dan masyarakat sebagai member,” ujar mahasiswa yang kini duduk di semester 2 tersebut.
Bagi pemerintah, SI-ASIN akan menunjukkan data sebaran usia, riwayat vaksinasi, riwayat penyakit dan alergi. Serta data masyarakat yang pernah melakukan kontak fisik dengan pasien Covid-19.
Sedangkan bagi masyarakat, selain memiliki akses untuk melihat jadwal dan lokasi vaksin, fasilitas yang akan didapatkan melalui SI-ASIN adalah transparansi data terkait jumlah penduduk yang sudah divaksin. Sehingga, nantinya akan terbentuk kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah.
“Sekaligus memudahkan penargetan vaksin melalui data yang terus bergerak,” tutur Hansel.
Di akhir wawancara, Hansel dan Shirly berharap SI-ASIN dapat segera diaplikasikan secara nyata dan memberikan kontribusi bagi penanganan Covid-19 di Indonesia. “Semoga inovasi yang kami buat saat ini dapat mengantarkan kami untuk menginovasikan kembali hal lain dan semakin berpacu dalam hal tersebut,” jelasnya.
Untuk diketahui, gagasan inovatif tersebut telah berhasil menyabet juara I dalam National Essay Competition of Dies Natalis Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Mataram, akhir Mei lalu. Kedua mahasiswa penggagas aplikasi tersebut mampu mengharumkan nama almamater kampus di tingkat nasional. (*)