Siedoo, Mahasiswa menggagas sebuah konsep ruang privat yang dikenal dengan nama Nature Puzzle. Pengambilan konsep “Nature” dari karya mahasiswa tergambar jelas dalam penekanan pada bahan dan warna-warna alam seperti warna hijau dan cokelat yang tampak dominan.
Lantas, konsep “Puzzle” yang ada berasal dari sistem modular yang diadopsi ke dalam desain. Sistem modular sendiri adalah konsep desain yang mengimplementasikan produk dengan membaginya dalam beberapa modul.
Konsep itu digagas oleh mahasiswa Departemen Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur Endry Salsabila Sampurno. Ia menciptakan ruang privat yang ramah digunakan selama masa pandemi.
“Konsep ruang privat yang dikenal dengan nama Nature Puzzle,” jelas Endry.
Diangkatnya konsep modular pada ruang privat bisa membuat tingkat fleksibilitas dalam ruang privat bisa menjadi tinggi. Pengunjung bisa memindah-mindahkan meja dan kursi sesuka hati demi membuat jarak yang aman di situasi pandemi.
“Konsep Puzzle yang ingin saya terapkan ini bisa membuat suatu ruangan mudah untuk dibongkar pasang,” tutur Endry.
Endry memanfaatkan adanya meja sebagai pembatas agar interaksi di dalam ruang privat tetap berpegang pada protokol kesehatan. Dalam hal ini, penempatan atribut di dalam ruang privat disusun dengan pola berkelipatan antara meja dan kursi.
“Bisa apabila modulnya mau dipindahkan atau berjarak, mau diatur sepanjang satu meter, dua meter, dan lain-lain tentu sangat bisa,” papar gadis yang hobi mendengarkan musik itu.
Desain dari ruang privat yang diusung oleh Endry pun mentransformasi bentuk sebuah rumah. Endry berharap bahwa pengunjung yang bersinggah di ruang privat ciptaannya dapat merasa bahwa seolah-olah mereka berada di dalam rumah. Fasilitas-fasilitas tambahan seperti stop kontak dan bantal kaki dari desain modul kursi juga tersedia di dalam ruang privat buah karya Endry.
Tidak hanya itu, mahasiswi kelahiran Surabaya itu juga berkata bahwa banyak inspirasi yang diperoleh dari hasil menganalisa karya-karya yang sudah ada. Dengan memanfaatkan platform seperti Instagram, YouTube, dan Pinterest, Endry mendapatkan ide melalui eksplorasi di media sosial.
“Dengan banyak melihat sesuatu, hal yang disebut inovasi atau inspirasi itu pasti akan selalu datang dan itu pasti,” urainya.
Dari gagasannya itu, ia mampu meraih prestasi yang membanggakan. Endry berhasil menyumbang perak dalam ajang Bharatika Creative Design Festival 2021 kategori Private Space for New Normal dengan menciptakan ruang privat yang ramah digunakan selama masa pandemi.
Bertema Bringing Nature’s Atmosphere into the New Normal Era, dirinya sengaja menyematkan identitas pada karya tersebut dengan menyelaraskan pada tema yang diusung oleh Bharatika Creative Design Festival 2021. Ajang Bharatika Creative Design Festival 2021 diadakan oleh Fakultas Seni dan Desain dari UK Petra Surabaya, pada 21-23 Mei 2021 lalu.
Pada kategori Private Space for New Normal ini, ArtGrass (produsen rumput sintetis taman dan dekorasi) menjadi sponsor utama dan mengharuskan pesertanya untuk memaksimalkan produk-produk dari ArtGrass ke dalam ruang privat ciptaan mereka. Ia pun banyak berharap kepada Departemen Desain Interior untuk selalu berkembang.
Endry akan berusaha membanggakan departemen melalui kompetisi-kompetisi di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. “Saya ingin membawa nama Desain Interior ITS ke tingkat nasional atau suatu saat nanti bisa membawa ITS juga ke tingkat internasional,” kata dia. (*)