Siedoo.com - Tidak mengenal usia, guru SDN Sidorejo, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah belajar media pembelajaran. | foto : Humas UNY
Daerah

Tidak Mengenal Usia, Guru Terus Belajar demi Siswa

Siedoo, Usia tak mempengaruhi seseorang untuk terus belajar. Seperti yang terlihat di SD Negeri Sidorejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Mahasiswa gabungan dari peserta program Kampus Mengajar angkatan 1 tahun 2021 melaksanakan pelatihan IT untuk dewan guru.

Pelatihan IT untuk dewan guru dilaksanakan di sekolah dasar. Materi yang disampaikan yaitu terkait media pembelajaran Powtoon.

Pemilihan media pembelajaran tersebut disebabkan media Powtoon dapat menggabungkan presentasi materi dengan suara langsung dari guru, serta animasi-animasi yang menarik. Sehingga, harapannya ketika guru mengaplikasikan dalam proses pembelajaran siswa akan lebih senang dan tertarik dengan materi yang disampaikan.

“Media pembelajaran Powtoon merupakan media pembelajaran berbasis video yang menggabungkan tiga aspek. Yaitu materi pembelajaran, karakter animasi, dan suara dari guru,” kata Aji Nur Wicaksono salah satu mahasiswa peserta Kampus Mengajar.

Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Kampus mengajar merupakan satu dari delapan kegiatan yang diselenggarakan untuk mensukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu, KKN Tematik, Pertukaran Mahasiswa, Magang/Praktik Kerja, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, Kampus Mengajar, Studi/Proyek Independen, dan Penelitian/Riset.

Mahasiswa yang lolos seleksi program Kampus Mengajar angkatan 1 tahun 2021 ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia yang terakreditasi C dan berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Serta membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Salah satu sekolah yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar yaitu SD Negeri Sidorejo di Desa Sidorejo. Sekolah ini terakreditasi C dan memerlukan bantuan untuk meningkatkan mutu dan layanan pendidikan, baik dari proses belajar mengajar, maupun kemampuan IT dewan guru untuk mendukung pembelajaran.

Baca Juga :  Lega, Dana BOS Bisa Cair

Mahasiswa Kampus Mengajar yang diterjunkan disini adalah Aji Nur Wijaksono dan Bimo Laksono Mahardika dari Universitas Negeri Yogyakarta, Khikmatus Sangadah dan Fathan Masruri dari Universitas Negeri Semarang, serta Irma Oktiana dari Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Pembelajaran media Powtoon ini dilengkapi fitur animasi sangat menarik. Diantaranya animasi tulisan tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan timeline yang sangat mudah. Sehingga, jauh lebih efisien dan efektif untuk membawa materi video yang lebih hidup.

Semangat Belajar Membara

Bimo Laksono Mahardika memaparkan, kegiatan pelatihan IT diikuti oleh enam guru. Yaitu Kepala Sekolah Eliyah, guru kelas 1 Khamidah, guru kelas II Dian Septi A, guru kelas III Saripah serta guru kelas IV Sukarjo dan Lasminah.

“Dalam mengajarkan Powtoon ini memerlukan kesabaran yang luar biasa. Karena banyak guru yang akan memasuki usia pensiun dalam 3-5 tahun ke depan,” ungkap Bimo.

Kondisi umur para guru memang menjadi catatan tersendiri saat mengikuti proses pembelajaran. Bahkan ada salah satu guru, Khamidah masih takut kesetrum jika memegang kursor laptop. Estimasi kegiatan yang direncanakan hanya dua jam, akhirnya harus terlaksana hampir 3,5 jam.

Khikmatus Sangadah menjelaskan, untuk menghasilkan satu video mereka memandu pelan-pelan, langkah demi langkah dan selalu mendampingi serta mengecek setiap guru. Tidak jarang ada yang ketinggalan, ada yang tidak paham, ada yang salah dan lupa cara membenarkan, dan masih banyak lagi.

Selama kegiatan pun para guru selalu memberikan semangat pada rekannya agar bisa. “Alhamdulillah, rasa sabar kami dibayar lunas oleh para guru yang sangat antusias untuk belajar dan berhasil membuat video perkenalan, untuk pembukaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Powtoon,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pengembangan Ekonomi dari Hasil Hilirisasi Riset Dosen dan Mahasiswa

Walupun masih tahap pengenalan media pembelajaran yang masih dirasa baru oleh guru, namun rasa keingintahuannya luar biasa. Bahkan guru berpesan untuk melanjutkan pembelajaran media Powtoon diwaktu yang akan datang. (*)

Apa Tanggapan Anda ?