JAKARTA – Dalam era globalisasi saat ini, teknologi informatika menjadi tumpuan pembangunan bangsa ke depan. Oleh karenanya pendidikan tinggi harus dapat memanfaatkannya.

Hal tersebut ditandaskan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir. Dia berharap mahasiswa dapat meningkatkan diri, bukan hanya bidang kelas, tapi teknologi yang sangat luar biasa.

“Bukan hanya di SDM atau sarana ebelity nya saja, tapi mahasiswa juga harus dipacu dan digenjot terus di beberapa program dan kurikulum,” ujar sebagaimana diberitakan Liputan6.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Dr Totok Prasetyo mengatakan, teknologi informasi harus bisa dimanfaatkan guru untuk kepentingan pendidikan serta kemudahan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Jangan sampai sebagai pengajar malah ketinggalan dengan kemajuan teknologi sekarang,” paparnya sebagaimana ditulis Republika.

Dijelaskan, di era revolusi industri generasi ke-4 yang maha dahsyat perubahanannya, dimana zaman mulai otomatisasi ini, bila tak mengikuti perkembangan akan tertinggal.

“Tak mengikuti perkembangan zaman akan ketinggalan. Dampaknya mutu pendidikan pun akan berjalan lambat,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Program PG-PSD ULM Drs Ahmad Suriansyah MPd PhD mengungkapkan, saat ini guru sangat disibukkan dengan kegiatan pengembangan diri termasuk menangani kenaikan pangkat, tunjangan pendidik yang notabene untuk kepentingan guru pribadi.

“Guru cenderung menyelesaikan tugas pribadi. Sedangkan peningkatan kompetensi guru banyak diabaikan, termasuk terkondisi dalam keseragaman pola pembelajaran yang monoton,” bebernya.

Padahal, guru adalah motor perubahan dalam pendidikan. Guru sebagai elemen penting untuk mewarnai serta menentukan mutu pendidikan yang diharapkan masyarakat.

“Dan di kampuslah calon-calon pendidik dicetak untuk memenuhi harapan itu,” jelasnya.