Siedoo.com - Siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengucapkan ikrar pelajar Muhammadiyah.
ADV Daerah

Tazkiyatun Nafs, Ikhtiar SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan Menjelang Ujian Akhir

MAGELANG – Jelang ujian akhir, SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengadakan takziyatun nafs bagi siswa kelas 6 pada Senin dan Selasa (8-9/3/2021) di aula sekolah. Tidak lain kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan mental siswa menghadapi ujian akhir.

Ujian akhir kerap kali menjadi momok bagi siswa kelas akhir. Guna membantu membangun kepercayaan diri serta suksesi pembentukan karakter salah satunya melalui penyucian jiwa peserta didik. Hal ini yang diikhtiari oleh SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan dalam mewujudkan siswa-siswi yang Islami, Inovatif dan Berkemajuan. Khususnya untuk kelas 6 persiapan ujian sekolah.

“Secara keseluruhan untuk penanaman karakter dan motivasi persiapan menuju ujian sekolah,” ujar Bekti, salah satu guru sekaligus pemateri dalam kegiatan tazkiyatun nafs.

Kegiatan tersebut meliputi penyucian jiwa dengan penanaman prinsip agama dalam beramal. Di dalamnya, siswa diajarkan untuk beramal ikhlas agar amalan dapat bermanfaat dan diterima.

Pada materi kedua, siswa diberi motivasi dengan memunculkan tokoh-tokoh inspiratif. Harapannya tentu agar para siswa terinspirasi melalui keberhasilan tokoh-tokoh tersebut. Dengan motivasi tinggi, siswa pun akan memiliki karakter berani dan tertantang dalam menghadapi ujian.

Selanjutnya siswa diarahkan untuk membuat maping perencanaan belajar. Maping ini dibuat sesuai dengan kemampuan dan kemauan siswa dalam perencanaan belajar menuju ujian sekolah. Dengan demikian, siswa dapat belajar lebih teratur dan terstruktur.

Di malam hari tepatnya seusai sholat maghrib, siswa dikumpulkan di halaman sekolah dengan mata tertutup. Dalam susana hening penuh khidmat, siswa dituntun mengucapkan ikrar pelajar Muhammadiyah.

Dijelaskan bahwa, ikrar pelajar Muhammadiyah ini menggambarkan ketekunan dan keseriusan bagi yang mengucapkannya. “Dengan dilakukan malam hari, rasanya lebih khidmat jadi para siswa bisa lebih menghayati mengikrarkan malam hari,” jelas Bekti. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?