Siedoo.com -
Opini

Jadilah Guru yang Berkarakter

SiedooCITA-cita pembangunan manusia yang religius melalui pendidikan berada di pundak guru. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen mendefenisikan guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

“Tegas dinyatakan dalam Undang-Undang tersebut bahwa guru memiliki tanggung jawab sebagai pendidik. Tetapi dalam realitas saat ini acap kita membaca berita oknum guru yang perbuatannya tidak sesuai dengan jati dirinya sebagai seorang guru,” tulis Dosen Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumbar, Juliandry Kurniawan, sebagaimana dikutip Padang Ekspres.

Ada sebuah kalimat bijak, bahwa “Bila ingin melihat kualitas suatu bangsa, maka lihatlah kualitas gurunya”. Generasi muda merupakan ujung tombak dalam keberlangsungan kehidupan bernegara yang akan datang. Karena di tangan mereka lah tonggak estafet bernegara akan diterima dari generas terdahulu.

“Kita tentu tidak ingin pembangunan negara dibangun oleh mentalitas yang tidak berakhlak mulia. Maka di sinilah guru memiliki andil besar dalam mempersiapkan generasi yang bermartabat, berakhlak dan religius,” tandasnya.

Dikatakan, langkah awal untuk mencapai cita-cita tadi harus dimulai dari guru. Tentu guru yang berkualitas dan memiliki karakter yang bisa digugu dan ditiru. Sudah seyogyanya guru sebagai panutan harus memiliki karakter yang mendidik.

“Dalam upaya penciptaan manusia seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sisdiknas tadi maka faktor kompetensi guru sangat menentukan sekali, terutama kompetensi kepribadian. Bagaimana mungkin guru dengan mentalitas yang tidak baik mendidik para peserta didik yang akan kita persiapkan menjadi generasi penerus,” bebernya.

Mendidik itu, ibarat melukis, murid sebagai kain kanvas dan guru sebagai pelukisnya. Di tangan gurulah lukisan dibuat dan lukisan seperti apa yang akan diciptakan. Bagus dan tidak bagusnya lukisan tergantung kepada si pelukis. Baik-buruknya sikap peserta didik tergantung kepada orang yang mendidiknya yaitu guru.

Baca Juga :  Siswa di Gunungkidul Patungan Uang untuk Gaji Guru

“Maka jadilah guru yang berkarakter untuk mewujudkan pendidikan karakter,” tegasnya.

Apa Tanggapan Anda ?