JAKARTA – Badan Bahasa menetapkan kata “pandemi” sebagai Kata Tahun Ini (KTI) 2020. Penetapan kata tersebut dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Yaitu daftar kata terpopuler menurut KBBI, kemunculan di Google Trends, penanda berbagai peristiwa, penggunaan kata dalam berbagai kalangan, dan keluasan distribusi bidang.
Kata pandemi merupakan kata yang tepat untuk dijadikan KTI 2020, baik dari segi popularitas, penggunaan, maupun distribusinya. Kata ini memiliki popularitas yang relatif tinggi sepanjang tahun 2020 dengan distribusi penggunaan di berbagai daerah, bidang ilmu, dan pemangku kepentingan yang luas.
“Kata yang dipilih sebagai KTI pada tahun 2020 adalah kata pandemi yang bermakna wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas dengan kelas kata nomina. Kita juga telah mempertimbangkan dengan beberapa kriteria yang ada,” ungkap Kepala Badan Bahasa, Endang Aminudin Aziz.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Dora Amalia juga mengungkapkan, terdapat beberapa kandidat yang dipertimbangkan selain pandemi.
“Kandidiat lainnya selain kata pandemi adalah ‘daring’, dimana daring juga merupakan kata yang paling disebut pada tahun ini. Tetapi kata ‘daring’ sudah terkenal dari 2019 dan kurang menggambarkan keadaan tahun ini,” ujarnya.
Sebagai KTI, kata pandemi ini juga berpotensi untuk tetap bertahan digunakan karena beberapa hal berikut, (1) penggunaan istilah pandemi Covid-19 mencerminkan kondisi global sepanjang tahun 2020 hingga waktu yang belum dapat ditentukan; (2) artikel jurnal dan berita terkait pandemi cukup banyak beredar di masyarakat; dan (3) penetapan berbagai kebijakan yang berdampak pada perekonomian, pariwisata, jam kerja, izin usaha, dan sistem pembelajaran.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbud memiliki program dan layanan yang dapat diakses melalui laman Badan Bahasa yaitu Peta Bahasa, KBBI Daring, KBBI Luring Disabilitas Netra (Disnetra), Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Daring.
Lalu, Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Daring, laman Gerakan Literasi Nasional (GLN), Ensiklopedia Sastra Indonesia Daring, Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra, dan Data Pokok Kebahasaan dan Kesastraan. Selain itu, terdapat ratusan bahan bacaan literasi yang dapat diunduh secara gratis.
Keadaan pandemi saat ini secara tidak langsung mengubah pola kerja dan pola berkegiatan bagi banyak orang, termasuk di Badan Bahasa. Berbagai terobosan dilakukan oleh Badan Bahasa dengan bantuan teknologi digital untuk tetap melakukan pekerjaan sekaligus berkontribusi bagi masyarakat luas sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Bahasa. (Siedoo)