SURABAYA – Tiga mahasiswa Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menciptakan inovasi yang bernama SI TEA. Produk ini merupakan teh yang dicampur dengan rempah-rempah pilihan.
Mereka adalah Dede Yusuf P Kuntaritas, Akhmad Miftahul Ilmi, dan Aulia Kharis Rakhmasari. Selain dapat menghangatkan tubuh, SI TEA dapat meningkatkan imunitas dan mengurangi kolesterol pada tubuh.
Menurut Dede, terdapat empat jenis rempah-rempah yakni kayu manis, jahe merah, sereh, dan daun jeruk purut yang turut ditambahkan dengan perbandingan tertentu pada teh racikan timnya tersebut. Sehingga hal ini dapat memunculkan aroma yang sangat harum pada teh ketika sudah mulai diseduh.
Mahasiswa angkatan 2019 tersebut menyatakan, potensi pasar SI TEA di Indonesia sangat besar. Sebab Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengkonsumsi teh terbesar di dunia.
“Sasaran konsumennya terutama pada daerah-daerah dingin seperti Malang,” ungkapnya.
SI TEA nantinya akan dijual pada harga sekitar Rp 14.000 – 50.000 per pouch yang berisi kurang lebih 50 gram teh. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga teh premium sebesar Rp 150.000 tiap pouch-nya.
Dengan harga tersebut, Dede menganggap jika masyarakat kalangan bawah juga akan mampu untuk membeli produk itu.
“Setiap pouch SI TEA dapat digunakan lima sampai enam cangkir minum teh biasa,” aku mahasiswa asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Supaya dapat lebih menarik pelanggannya, SI TEA hadir dengan kemasan bercorak batik nusantara. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat memperkenalkan budaya-budaya lokal Indonesia kepada masyarakat yang lebih luas.
Ke depannya, Dede berharap bisa mengembangkan usaha yang lebih besar lagi. Khususnya dalam mengumpulkan modal untuk merealisasikan rencana besar tersebut. Dari gagasan tersebut, SI TEA telah berhasil mendapatkan penghargaan juara pertama dan video favorit dalam ajang Business Competition GEMNAS Batch 3 Universitas Negeri Padang 2020, akhir Oktober lalu. (Siedoo)