MAGELANG – Salah satu produk unggulan dari Desa Congkrang, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang adalah jamu tradisional. Pemasarannya masih model digendong keliling desa-desa. Jumlah penjualnya kurang lebih 40 persen dari total jumlah warga. Mereka diwadahi dalam KBU Tirta Sari. Potensi ini sejalan dengan Program Pengabdian Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma).
Tim PKM melakukan Forum Group Discusion (FGD) pada Selasa 7 Juli 2020. Tim diketuai Apt Imron Wahyu Hidayat, M.Sc dan anggota pelaksana Apt Tiara Mega Kusuma, M.Sc dan Nugroho Agung Prabowo, ST., M.Kom. FGD dihadiri pemerintahan desa setempat dan tim inti Program PKM.
“Yang dibahas pemerdayaan masyarakat penjual jamu gendong. Kegiatan PKM ini didanai Kementerian Riset dan Inovasi Nasional, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun Anggaran 2020,” kata Imron.
Pengbadian tersebut disambut baik warga. Pencanangan program dan penandatangan kesepakatan bersama pelaksanaan dan ibu-ibu penjual jamu gendong yang tergabung dalam KBU Tirta terdiri dari beberapa pelatihan. Di antaranya pelatihan pembuatan jamu segar yang baik dan benar, teknologi tepat guna dan pelatihan lainnya yang menghasilkan produk jamu yang berkualitas.
“Salah satu kendala yang muncul dalam pembuatan jamu gendong adalah terkait pembuatan jamu yang belum menerapkan standar pembuatan jamu segar yang baik dan benar dari Kementerian Kesehatan,” tandasnya.
Tim pengabdian kemudian mengadakan pelatihan pembuatan jamu segar dengan naraumber Apt Imron Wahyu Hidayat dan Apt Tiara Mega Kusuma yang terlaksana pada 16 Juli 2020.
“Kendala lainnya adalah terkait keawetan jamu gendong yang dihasilkan. Sehingga perlu adanya pembinaan, pembentukan dan pelatihan teknologi tepat guna dalam pembuatan jamu gendong,” tandasnya. (Siedoo)