MAGELANG – Dimasa pandemi covid 19 saat ini menimbulkan kecemasan bahkan ketakutan di kalangan masyarakat. Di antara percaya dan tidak, kita harus berdampingan dengan covid. Sebab itu, maka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sangat penting agar terhindar dari covid-19.
Protokol kesehatan melalui 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, serta menghindari kerumunan masih sering tidak diindahkan. Akibatnya jumlah penderita meningkat dari hari ke hari.
Ketidaktauan masyarakat bahkan cenderung menjadi ketidakpedulian. Terlebih dengan adanya penderita atau orang tanpa gejala (OTG) meskipun dirinya terpapar dan positif covid. Kondisi demikian berdampak dan berpotensi menjadi penyebaran covid, terlebih kurang diindahkan protokol kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi pilar masyarakat dalam pencegahan covid. PHBS di tingkat keluarga yang bersinggungan langsung dengan PHBS antara lain; 1) Ketersediaan air bersih, 2) Cuci tangan pakai sabun, 3). Makan buah dan sayur tiap hari, 4) Aktivitas fisik sehari-hari, dan 5) Tidakmerokok di dalam rumah.
Nilai-nilai tersebut disosialisasikan dalam Program Pengabdian pada Masyarakat Terpadu (PPMT) di di lingkungan Santan RT 05 RW 02 Kelurahan Sumberrejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, 9 Oktober himgga 13 Nopember 2020.
“Diawali dengan kegiatan sosialisasi dan praktik personal hyginen yang meliputi cara mandi dan cuci tangan dengan benar hingga potong kuku dan keramas dan dibuat protokol atau SOP untuk personal higiene,” kata dosen pembimbing, Dra. Sri Margowati, M.Kes.
Kegiatan utama dalam PPMT adalah senam untuk meningkatkan immunitas. Senam dengan 5 gerakan utama yaitu bertepuk tangan, menggosok telapak tangan, penepuk lengan, menekan pada dada dan diatas pinggang/bagian limpa.
“Gerakan tersebut mampu merangsang organ-organ dan sistem syaraf untuk meningkatkan immunitas. Senam immunitas sebagai perwujudan dari aktivitas fisik sehari-hari yang perlu dibiasakan,” tambahnya.
Selain senam kegiatan utama lainnya adalah pembuatan minuman herbal yang mudah dilakukan masyarakat. Minuman Jakuser (jahe, kunir dan sere), midalor (minuman daun kelor), dan telaren (temulawak gula aren) maudah dibuat dan enak rasanya serta bermanfaat bagi tubuh.
Kegiatan PPMT dilakukan sejak tanggal 9 Oktober dilakukan seminggu dua kali hingga 30 Oktober 2020. Kesempatan itu diakhiri pada 9 November diikuti oleh 4 mahasiswa dari program studi keperawatan dan farmasi. Mahasiswa peserta adalah Dinar Anggitanas Sari, Dewi Ardiyaningrum, Mirta Dwi Ratnasari, Intan Normalita.
“Respon masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan positif, mempraktekkan kegiatan yang dilatihkan mahasiswa yaitu senam dan pembuatan minuman herbal,” tambah Dinar Anggitanas Sari.
Bahkan untuk keberlanjutkan kegiatan terutama minuman herbal masyarakat juga menanam herba sebahgai bahan pembuatan minuman tersebut seperti; jahe, kunyit, sere, kelor, dan temulawak. (Siedoo)
