MAGELANG – Perubahan di berbagai aspek kehidupan terjadi akibat Covid-19 membuat perubahan di segala bidang. Namun siapa pun dapat membangun keluarga tetap sehat dan harmonis di tengah pandemi Covid-19.
Seperti disampaikan beberapa ahli dalam kegiatan Pembinaan Mental Terpadu Semester II Tahun Akademik 2020 oleh Pembinaan Mental (Bintal) Akademi Militer (Akmil). Pembinaan digelar di Tribun Stadion Sapta Marga, Akmil Magelang, Rabu (14/10/2020). Kali ini mengusung tema ”Membangun Keluarga yang Sehat dan Harmonis di Tengah Pendemi Covid-19, Ditinjau dari Aspek Kesehatan Jiwa, Psikologi dan Hukum”.
Wakil Direktur Umum (Wadirum) Akmil Kolonel Indarto Kusnohadi mengawali sambutannya menyampaikan, yang bisa hadir di kegiatan itu adalah orang yang sehat terhindar dari pengaruh Covid-19. Menurut Kolonel Indarto, keluarga yang bertahan walaupun dalam pandemi Covid-19, ada 4 hal yang harus di perhatikan. Yaitu: pertama, nilai harga/value/sumber daya manusia. Kedua bagaimana kita bisa adaptasi.
“Jangan sampai kita cepat menyerah dengan keadaan, bila ada perubahan kita segera menyesuaikan,” ujarnya.
Ketiga, lanjut Kolonel Indarto, transparansi atau kejujuran antara suami istri dan anak-anak semuanya harus sejajar (searah). Keempat adalah stabilisasi (keamanan) jangan sampai melihat rumput tetangga lebih hijau dan sebagainya,” lanjutnya.
Selanjutnya Direktur RSJ Magelang dr. Eniarti, M.Sc., Sp.K.J., M.M.R. menguraikan keharmonisan keluarga bisa tercapai adanya tanggung jawab dalam membina suatu keluarga. Yaitu harus didasari saling menghormati, saling menerima, menghargai, saling mempercayai dan saling mencintai.
“Suami istri saling menguatkan dalam cinta, saling percaya dan kasih sayang,” paparnya.
Kemudian dr. Eniarti juga menekankan, ibu adalah sosok sangat penting dalam pendidikan anak, ibu adalah ‘madrasah pertama’ untuk putra-putrinya.
“Di tangan merekalah tumpuan dan harapan bangsa ini. Generasi-genersi yang hebat dan berakhlak baik tak luput dari pendidikan ibu yang hebat,” lanjut dr. Eniarti.
Selanjutnya Kepala Kesehatan (Kakes) Akmil Letkol Ckm dr. Rudi Dwi Laksono, Sp.P.D., M.Ked menguraikan, konsumsi alkohol yang mematikan virus Corona penyebab Covid-19 adalah hoak. Alkohol 70 persen memang bisa mematikan virus, sehingga bisa digunakan sebagai disinfektan benda-benda/permukaan yang tercemar.
“Namun tidak bisa dikonsumsi karena juga mematikan bagi manusia juga,” tandasnya.
Virus Corona memang bisa masuk ke tubuh via selaput lendir (rongga mulut, rongga hidung, dan selaput mata). Tetapi tidak menular dengan tatapan mata saja.
“Perlu adanya droplets yang keluar ketika pasien batuk atau bersin dan masuk ke orang lain,” terangnya.
Ditegaskan Letkol dr. Rudi, upaya pencegahan Covid-19, yaitu mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air atau handsanitizer, terutama setelah batuk, bersin atau menggunakan toilet. Sebelum menyiapkan makanan dan setelah kontak dengan pasien atau barang personal pasien. Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan sebelum cuci tangan.
“Gunakan masker di tempat keramaian, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit dan barang personalnya, pakai masker, dan jaga jarak ,” pungkasnya. (Siedoo)