MAGELANG – Melakukan praktik secara langsung bagi siswa sekolah kejuruan menjadi hal yang penting. Karena dalam kegiatan praktik mereka akan menerapkan segala teori yang diterima dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga dengan arahan guru secara langsung selama praktik akan mudah memahami keterampilan yang akan dikuasai.
Di era new normal ini memang belum diperbolehkan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun dengan ijin dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan instansi terkait, bisa secara terbatas dilakukan praktik bagi siswa SMK. Praktik tetap menaati protokol kesehatan yang dianjurkan dan ijin dari orangtua masing-masing.
Seperti dilakukan oleh siswa-siswi SMK Muhammadiyah 1 Mertoyudan Magelang Jawa Tengah. Mereka adalah 9 siswa Jurusan Kendaraan Ringan yang praktik servis AC mobil, Senin (14/9/2020).
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Mertoyudan, Ekosanti Yogopurnomo, S.T., M.Pd, mengungkapkan, sebelum pelaksanaan kegiatan praktik langsung ini, pihaknya telah meminta izin kepada gugus tugas Covid-19 dan instansi terkait. Dia mengatakan praktik ini sangat terbatas jumlah siswanya.
“Hanya 9 siswa-siswi. Sehingga sangat terbatas dan kami melaksanakan kegiatan tetap menaati protokol kesehatan yang dianjurkan,” ungkapnya.
Eko mengatakan, tujuan praktik ini agar siswa menguasai kompetensi servis AC mobil secara paripurna. Harapannya setelah lulus nanti, para siswa benar-benar memiliki skill yang bisa diandalkan.
“Sehingga lulusan diharapkan mampu menjadi tenaga profesional di bidang AC mobil ini. Bahkan memiliki keberanian berwirausaha membuka bengkel AC mobil sendiri,” haranyanya.
Sementara itu, pemandu kegiatan praktik, Arieyanto mengatakan meski terbatas para siswa justru lebih fokus dalam mengikuti kegiatan. Dalam memandu pun dirinya lebih mudah dipahami siswa, sehingga Arieyanto berharap praktik ini tetap dapat dilakukan meski masih belum dilaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Karena SMK itu berhubungan dengan penguasaan keterampilan. Sehingga praktik sebaiknya mendapat porsi lebih banyak. Semoga para pengambil kebijakan di bidang pendidikan bisa mempertimbangkan, meskipun masih di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya. (Siedoo)